Kesadaran Nenek Moyang
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Siapakah kita? Siapakah leluhur manusia saat ini? Allah menuturkan, semuanya dari keturunan Nabi Adam. Dari keturunan yang beriman yang diselamatkan Allah melalui kapal Nuh yang diterjang Badai dan banjir. Dari keturunan Ibrahim dan Yakub. Itulah leluhur manusia saat ini.
Yang hidup di benua Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika semuanya dari leluhur yang diberi petunjuk yaitu Islam. Dari keturunan yang mulia, yaitu para Nabi dan Rasul. Sekarang, kemana perginya petunjuk dan kemuliaan itu?
Allah menceritakan khusus Nabi Ismail, agar Quraisy dan Kabilah Arab lainnya sadar bahwa yang dibawa oleh Rasulullah saw merupakan yang disampaikannya oleh leluhur pertama mereka. Nabi yang mulia, Ismail.
Allah mengkisah khusus perjalanan dari Palestina ke Mekah, membangun kembali Kabah dan mendoakan agar tanah yang tandus berupa padang pasir menjadi makmur karena kemuliaan Nabi Ibrahim. Lalu, mengapa kabilah Arab menentang dakwah Rasulullah saw yang ajarannya dibawakan juga oleh Nabi Ibrahim?
Allah mengkisahkan lebih banyak kisah Yakub daripada Ishaq, yang merupakan leluhur utama Bani Israel. Untuk apa, agar bangsa Yahudi di Madinah menerima dakwah Rasulullah saw yang merupakan keturunan dari saudara leluhurnya Nabi Ismail. Bangsa Arab dan Bani Israel adalah saudara kandung yang paling dekat, dibandingkan bangsa-bangsa lain di dunia.
Di Palestina seharusnya tak ada konflik, karena Arab dan Bani Israel merupakan bersaudara. Seharusnya tidak ada penyingkiran dan apartheid karena yang hidup di Palestina berasal dari darah yang sama yaitu anak dan cucu Nabi Ibrahim. Dimana, bangsa Arab lebih tua dari Bani Israel.
Semua manusia di muka bumi berasal dari nenek moyang yang sama, yang diberi petunjuk dan dimuliakan Allah. Mengapa esensi kesadaran ini hilang? Kita buka kembali sejarah persaudaraan ini. Bukan sejarah bahwa manusia itu ada karena persaingan dan perseteruan.
0 komentar: