Dimana Muslimin?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Kekalahan penjajah Israel hanya menunggu keteguhan Muslimin terhadap Islam. Kejayaan umat Islam hanya menunggu sikapnya membuang semua tuhan selain Allah. Saat Muslimin berpaling dari agamanya, yang ada hanya kehinaan.
Muslimin telah kehilangan jati diri dan karakternya yang seharusnya diambil dari Rukun Iman. Muslimin kehilangan strategi operasionalnya yang seharusnya diambil dari Rukun Islam. Muslimin kehilangan kesuciannya yang seharusnya diambil dari Rukun Ihsan. Semuanya telah ditanggalkan.
Yang berilmu saling berdebat. Berebut siapa yang dalilnya paling kuat. Yang berthariqat merasa dirinya suci dan mulia. Yang awam tak peduli dengan keislamannya.
Penguasanya, hanya berebut kekuasaan dan popularitas. Juga, mempertahankan untuk keturunannya. Ulamanya, hanya untuk membenarkan keinginan penguasa dan berebut manisnya gula kekuasaan.
Berkuasa hanya untuk kekayaan. Beribadah hanya untuk kekayaan. Beramal shaleh hanya untuk kekayaan. Berdoa hanya untuk kekayaan. Berjamaah pun hanya untuk kekayaan. Shaleh di luar, namun hatinya tetap sama dengan para pemburu dunia.
Berebut dan tamak. Iri dan dengki sesama muslimin. Itulah yang terjadi. Kemana prinsip satu tubuhnya?
Saat Muslimin menanggalkan agamanya, dunia dan kehidupan ini akan hancur. Sayang, Muslimin tak merasa memiliki tanggung jawab ini. Kehancuran alam semesta menjadi tanggung jawab muslimin. Tapi, dimana muslimin berada?
0 komentar: