Tak Butuh Ibadah Manusia
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Apakah Allah butuh ketaatan manusia? Perhatikan ibadah yang diwajibkan, hanya shalat, zakat, puasa, dan haji saja. Itu pun masih ada keringanan dan pembebasan dalam situasi tertentu.
Bersyahadat yang diwajibkan hanya untuk mereka yang masuk Islam saja. Tidak ada kewajiban lain saat peralihan menjadi muslim. Dosa dan kesalahan masa lalu dihapuskan tanpa syarat apapun. Tanpa penembusan dosa apa pun. Seolah-olah Allah hendak berkata tak menambah keagungan Allah dengan keislaman seseorang.
Shalat hanya 5 waktu dalam sehari. Waktunya pun di saat lengang bukan super sibuk. Yang dibutuhkannya pun hanya beberapa menit saja. Manusia tak diharuskan menguras waktunya untuk senantiasa shalat. Seolah-olah Allah hendak berkata tidak butuh waktu manusia.
Zakat umumnya hanya 2,5 persen. Dibayarkan setahun sekali. 97,5 persennya untuk manusia. Seolah-olah Allah hendak berkata tidak butuh harta manusia. Namun tetap dilakukan untuk membersihkan manusia dari cinta dunia.
Berpuasa hanya sebulan dalam setahun. Itupun ada sahur dan buka. Itupun masih dibebaskan bila memenuhi kondisi tertentu. Seolah-olah Allah hendak berkata tidak butuh puasa manusia.
Berhaji hanya sekali dalam seumur hidup. Itupun bagi yang mampu. Seolah-olah Allah hendak berkata tidak butuh kunjungan manusia. Ibadah itu sangat mudah dan ringan untuk menunjukkan ketidakbutuhan Allah pada manusia.
Mengapa yang tidak melaksanakan ibadah wajib tidak langsung diazab di dunia? Karena Allah tidak butuh ibadah. Allah menunda azab dan siksaan-Nya karena tak butuh kebaikan dan ibadah manusia.
0 komentar: