Perjalanan Hidup Mukmin
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Al-Qur'an itu nyata, bahkan lebih nyata dari apa yang bisa dilihat. Al-Qur'an itu ilmu dan kehendak-Nya, semuanya pasti terwujud. Tidak ada yang remang-remang di kehidupan ini bagi mukmin.
Mukmin melangkah dengan keoptimisan yang melampui keoptimisan manusia yang paling optimis. Konsisten dan berkomitmen dengan semua yang difirmankan Allah dan disunahkan Rasulullah saw. Sebab, semua itu kepastian dan pasti terwujud.
Keyakinan mukmin bukan berdasarkan data, informasi dan berita. Bukan berdasarkan survei, riset dan publikasi lembaga terpercaya. Tetapi berdasarkan janji-janji Allah dan Nubuwah Rasulullah saw.
Kekonsistenan dan keteguhan perjalanan mukmin bukan karena prediksi dan ramalan keberhasilan. Bukan karena obsesi yang ingin diraihnya. Bukan karena dukungan kekuatan dan sumberdaya yang menopangnya. Tetapi karena anjuran Allah dan Rasulullah saw.
Mukmin berjalan sesuai dengan goresan di Lauhul Mahfudz. Seusai hukum alam semesta. Sesuai dengan hukum keimanan. Dengan perjalanan ini lautan dapat disebrangi dan gunung pun dapat ditundukkan walaupun dengan minimnya perbekalan.
Mukmin berjalan sesuai panduan yang pasti akan diraihnya. Tak ada keraguan akan keberhasilan. Tak ada yang bisa menggagalkannya, walaupun seluruh manusia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menghalangi, menggagalkan dan menghancurkannya.
Dengan keyakinan inilah Romawi, Persia, Andalusia dan belahan dunia dapat dibebaskan. Pasukan terkuat Salib gabungan negara Eropa dan Mongol bisa diruntuhkan. Mengapa mukminin sekarang lemah? Karena menanggalkan dan membuang pondasi kekuatannya. Namun sibuk dengan kesenangan, hawa nafsu dan kekuatan palsu yang melemahkan dirinya sendiri.
0 komentar: