Memahami Takdir Kesuksesan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Semua orang pasti meraih kebahagiaan dan kesuksesan. Yang yang miskin, yang tidak pintar, yang tidak sekolah, yang cacat, yang tak bisa bergaul, yang tak memiliki keterampilan dan sebagainya. Sebab, kebahagiaan dan kesuksesan itu pemberian Allah. Yang Allah kehendaki. Yang Allah tolong. Yang Allah kabulkan doanya.
Manusia sering meyakini jalan kesuksesan menurut manusia. Mengandalkan dirinya, kepintarannya, sekolahnya, modal finansialnya dan segal hal yang bersumber dari dirinya. Padahal, kesuksesan itu bila dikehendaki-Nya dan ditolong-Nya. Doa Nabi Sulaiman saat meminta kekayaan dan kekuasaan yang tak tertandingi ditutup dengan kalimat, "Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi."
Nabi Sulaiman dan Nabi Daud yang kekayaan dan kekuasaannya tak tertandingi menyatakan bahwa seluruh yang diraihnya karena keutamaan dan kemuliaan dari Allah. Mengapa sekarang semua orang mengatakan hasil kepintaran dan kehebatan dirinya?
Segala yang ada di muka bumi ini karena pemberian Allah. Jadi tak butuh kehebatan diri? Syaratnya hanya, ikuti yang dikehendaki Allah. Maka, semua obsesi akan terrealisasi dengan sendirinya. Allah yang mewujudkannya, bukan jerih payah dan banting tulang kita. Sangat mudah bukan?.
Syarat sukses itu hanya, bersabarlah atas kehendak Allah, menegakkan shalat, berzakat dan balas seluruh kejahatan dengan kebaikan. Setelah itu, Allah yang akan mewujudkan obsesi kita. Setelah itu Allah yang memberikan syarat-syarat kesuksesan.
Syarat sukses itu hanya senantiasa beristighfar, tidak melampaui batas dalam setiap urusan, dan konsisten. Setelah itu berdatangan semua yang dibutuhkan untuk sukses.
Ketidaksuksesan karena tidak paham hukum kesuksesan yang telah digariskan Allah. Inilah penyebab, yang sukses itu sangat sedikit. Kekayaan itu hanya digenggam oleh segelintir orang. Padahal Allah memberikan kesempatan semua orang tanpa pandang bulu untuk sukses.
0 komentar: