Kebrutalan Penjajah Israel, Membuatnya Menang Perang?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Penjajah Israel mengapa sangat kejam? Kejahatannya ditopang oleh akal, hawa nafsu dan syetan. Didukung oleh dana, militer dan diplomasi negara adi daya dan sekutunya. Jadi, sangat wajar bila kebiadabannya melebihi syetan. Syetan hanya menjerumuskan Nabi Adam. Namun dalam perjalanan sejarah, Yahudi justru yang membunuh para Nabi dan Rasul. Sekarang, sejarah berulang.
Allah mengutus syetan kepada yang kafir, surat Maryam ayat 83. Mereka dikepung dengan bisikan syetan. Apakah ini tanda kehebatan? Bukankah bisikan syetan itu sangat lemah? Bukankah di sisi hamba-Nya yang ikhlas, bisikan syetan itu tak berdaya dengan pertolongan Allah?
Allah mengutus syetan bukan untuk memperkuatnya, tetapi untuk melemahkannya. Bukankah misi syetan itu menciptakan kekalutan, kekhawatiran, ketakutan dan ketergesahan di dada manusia? Bukankah ini tanda kelemahan? Strategi yang hebat dan tepat muncul bila tak ada kekalutan. Bila hatinya tentram, barulah akal yang brilian bisa berperan. Jadi, hebatkah strategi perang penjajah Israel?
Di Darul Nadwah, pembesar dan pemikir kafir Quraisy berkumpul untuk membuat strategi bagaimana cara membunuh Rasulullah saw. Saat itu, syetan hadir sebagai orang tua yang memberikan nasihat. Orang tua itu memberikan strategi yang sangat luar biasa. Apa usulannya?
Usulannya, kumpulkan semua pemuda terkuat dari kabilah. Lalu secara bersamaan mengepung rumah Rasulullah saw, saat keluar dari rumah akan dibunuh secara bersamaan. Bila Rasulullah saw terbunuh, maka kabilah dari Rasulullah saw yaitu Bani Hasyim tidak akan bisa menuntut balas. Bukankah luar biasa?
Ternyata strategi ini sangat mudah dipatahkan. Rasulullah saw hanya menebarkan debu ke muka yang mengepungnya, lalu mereka mengantuk dan tak mengetahui kepergian Rasulullah saw. Strategi yang hebat ternyata kalah dengan taburan debu. Seperti itulah akhir penjajah Israel.
Para analis militer menyebutkan bahwa penjajah Israel menghambur-hamburkan senjata. Padahal Amerika, Inggris dan Jerman telah totalitas membantu dana dan infrastruktur militer tanpa henti. Tujuan agresinya ke Gaza hingga hari ini tak bisa mencapai targetnya. Semakin menurun masyarakat Yahudi yang mau tinggal di pendudukan Israel. Tingkat penyakit jiwa dan tekanan politik internal semakin gencar. Kampanye perlawanan masyarakat internasional terhadap kekejaman penjajah Israel semakin kuat.
Kekuatan api terlihat luar biasa, menyeramkan dan menghanguskan sumber daya yang ada. Namun, api mudah dipadamkan oleh air. Gelora kesyetanan penjajah Israel sangat mudah dilumpuhkan dengan kekuatan aqidah yang menghujam dan kesabaran yang tak pernah lengkang di makan zaman..
0 komentar: