Di Lingkaran Majlis Ilmu
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Mencari ilmu atau meraih keberkahan ilmu? Apakah ilmu itu hanya kumpulan pengetahuan? Keluasan wawasan? Mengapa ada yang ilmunya sangat luas, tetapi sedikit manfaatnya? Mengapa ada yang ilmunya sedikit, tetapi manfaatnya luas?
Ilmunya sangat luas, hasilnya hanya debat kusir tiada henti. Ilmunya hanya untuk merendahkan dan mematahkan ilmu orang lain. Ilmunya hanya untuk membangun kebanggaan atas dirinya. Agar orang-orang berbondong-bondong mendatangi dirinya. Apakah seperti ini tujuan ilmu?
Apakah belajar itu harus kepada yang ilmunya lebih luas dan lebih baik? Kepada yang populer? Yang referensi dan literasinya lebih mumpuni? Bukankah sangat banyak, penduduk langit yang tidak dikenal di bumi?
Apakah harus belajar kepada yang referensi buku dan kitabnya sangat banyak? Apakah sumber ilmu itu hanya dari kumpulan buku referensi? Bukankah ilmu itu bersemayam di hati bukan dikumpulkan bacaan dan referensi?
Buya Hamka justru menemukan kekaguman pada gurunya Sutan Mansur. Sang guru hanya membawa Al-Qur'an serta indeks ayat Al-Qur'an kemana pun ia pergi. Namun ilmu hikmahnya melampui ketua umum Muhammadiyah saat itu.
Samudera ilmu itu berawal dari ketundukan hati, maka duduklah di majlis ilmu walapun majlis tersebut kering dengan ilmu. Sebab yang dididik hatinya terlebih dahulu. Adakah kerendahan hati? Di majlis ilmu apa pun, bukankah malaikat akan mengelilinginya? Menurunkan berkah kepada yang duduk bersamanya?
Bila masih meremehkan majlis ilmu yang dianggap kering dan dangkal ilmunya, bertanda masih ada kesombongan. Keberkahan ilmu tidak akan dirasakan pada yang sombong, walaupun ilmunya seluas langit dan bumi. Ilmu bisa dicari di media sosial, video, buku dan paper hasil penelitian. Namun keberkahan ilmu hanya didapatkan di lingkaran majlis ilmu.
Bisa jadi sang guru ilmunya sangat terbatas, namun doanya mustajab di sisi Allah. Sehingga dengan doanya, Allah melimpahkan ilmu yang luar biasa, melampaui mereka yang hanya mengandalkan buku, referensi dan literasi yang luas.
0 komentar: