Agar Meyakini Pertemuan Dengan-Nya
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Alam semesta diciptakan agar manusia meyakini dan mengokohkan diri akan pertemuannya dengan Allah. Bukankah semakin banyak ilmuwan yang meyakini kehancuran alam semesta? Bukankah semakin berlimpah beragam model kemungkinan kehancuran alam semesta?
Alam semesta seperti raga manusia, tumbuhan dan binatang. Bukankah semuanya tua? Bukankah sangat banyak kemungkinan untuk sakit? Bukankah sangat tak terhitung dan tak terduga penyebab kematiannya?
Peradaban Yunani, Romawi dan Persia sudah hancur. Tak muncul lagi. Banyak kaum dan suku bangsa yang tak ada jejaknya lagi. Banyak perusahaan yang bangkrut, tak bangkit lagi. Banyak negara-negara yang hilang dari peta bumi.
Kemana kaum Nabi Hud, Syuaib, Shaleh dan Luth? Kemana Firaun dan Namrudz? Semuanya terkubur. Allah menyisakan jejak perjalanan mereka agar paham semua yang dibangun sehebat dan sekuat apa pun akan musnah.
Allah memendekan usia manusia di akhir zaman, agar berita kematian selalu mengingat. Fenomena gempa dan gunung meletus. Perkembangan jenis penyakit yang semakin banyak dan penyebaran cepat. Iklim yang anomali yang efeknya terhadap suhu, permukaan laut, bencana dan ketersediaan pangan. Apakah tak menyadarkan pertemuannya dengan Allah?
Mengapa Rasulullah saw banyak memberikan berita tentang huru hara Hari Kiamat, baik yang kecil maupun yang besar? Mengapa tanda-tandanya dimunculkan secara bertahap dan berkesinambungan? Agar suasana kesadaran kejiwaan pertemuan dengan Allah terjaga.
Allah Maha Pengasih dan Penyayang, terus mengepung manusia dengan fakta, data dan peristiwa di sekitar dan dekat untuk bisa menangkap kepastian dan kebenaran akan pertemuan dengan Allah melalui panca indra, akal dan hatinya.
0 komentar: