Rahmat Allah Pada Biji-Bijian Makanan Pokok
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Biji kacang-kacangan, padi, dan gandum, berbeda dengan buah lainnya. Buah-buahan, bijinya terpisah dengan bagian yang dikonsumsi, seperti alpukat dan mangga. Namun biji kacang-kacangan, padi, dan gandum justru yang dikonsumsi. Mengapa berbeda?
Biji-bijian memiliki daya tahan hingga bertahun-tahun. Seperti kisah Nabi Yusuf yang bisa menyimpan biji gandum beserta tangkainya selama 7 tahun. Biji-bijian cukup keras dan kecil sehingga dalam pendistribusiannya tidak membutuhkan kemasan khusus. Sehingga bisa disebarluaskan dengan mudah ke pelosok bumi.
Biji-bijian yang menjadi konsumsi pokok manusia memiliki keunikan, bila kulitnya dilepaskan dan terkena air yang panas maka akan menjadi lunak untuk dikonsumsi. Sekeras apapun dapat dilunakan dengan air. Dalam keras mengandung kelembutan.
Tanaman yang menjadi konsumsi pokok berbentuk kecil dan tidak tinggi, sehingga bisa ditanam dimanapun dalam lahan yang sempit. Umur panennya pun 3-4 bulan saja sehingga memotivasi untuk menanam karena cepat menghasilkan.
Karakter tanaman untuk konsumsi pokok cukup beragam. Ada yang membutuhkan air. Ada juga tak membutuhkan air yang banyak. Di setiap musim manusia bisa menanamnya. Jadi mengapa masih ada paceklik di musim tertentu?
Memelihara biji tanaman makanan pokok sangat mudah dan sederhana, cukup dikeringkan dengan cahaya matahari. Tak perlu teknologi luar biasa. Tak butuh ilmu yang mumpuni. Siapapun bisa melakukan dimana saja.
Bila masih ada kelaparan dan melambungnya harga makanan pokok, bukan karena bumi tidak bisa menyediakan makanan. Tetapi, ada kesalahan manajemen dan kebijakan yang dilakukan oleh manusia.
0 komentar: