Menata Kebun dalam Al-Qur'an
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Menata kembali kebun, setelah beberapa pohon pisang tumbang diterjang angin. Karena ditanamnya sebagian besar di pinggir tebingan tanah terasering. Pohon pisang yang ada masih difokuskan untuk pembibitan di lahan yang baru. Masih butuh ribuan bibit pisang.
Rencana penataan kembali kebun, di setiap kotak tanah terasering, di tengahnya pohon Alpukat atau Petai. Di apit dengan pohon Pisang. Di antar pohon Pisang ditanam Talas Kimpul. Di sisi tepian tebing, ditanam Nanas. Di bawah alpukat akan ditanam cabai rawit hijau. Kelak bila Alpukat dan Petai sudah tinggi akan dijalari pohon lada.
Pemupukan dari batang pohon pisang, sekam padi, sabuk kelapa, dedaunan dan gulma yang hidup di kebun. Pupuk organik untuk memberikan kehidupan pada hewan tanah agar mereka nyaman dan kerasan hidup di kebun.
Alam selalu memberikan tanda-tanda. Saat banyak pohon pisang yang roboh diterjang angin, bisa jadi ada makhluk lain yang membutuhkan makanan dari kedebong pisang. Permintaan pisang sedang menurun. Pohon Alpukat di sekitarnya membutuhkan sinar Matahari yang lebih banyak. Penataan kebun yang belum benar.
Mengganti pohon Pisang yang berada di tepian tebing terasering dengan Nanas. Tujuannya, agar terasering dibawahnya mendapatkan sinar Matahari yang cukup karena pohon Nanas tidak tinggi. Akar Nanas yang serabut dengan penyebaran maksimal 50 cm cukup membantu agar tanah tidak berguguran.
Pohon Nanas sangat mudah pemeliharaan seperti Pisang dan Talas Kimpul. Walapun panennya setahun sekali. Namun tunas-tunas barunya akan menyebar seperti pohon pisang. Ini yang kelak akan meningkatkan produktivitas hasil.
Pohon Nanas sangat banyak variasinya. Kelak di kebun akan banyak variasi Alpukat, Pisang dan Nanas. Setiap variasi dari tanaman yang sejenis akan memiliki pasarnya sendiri. Kebun harus ditata, seperti dalam Al-Qur'an dimana letak pohon kurma dipinggiran sedang pohon Anggur berada di dalamnya.
0 komentar: