Madrasah Kebun
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Kebun adalah madrasah ilmu syariat dan hakikat. Juga, madrasah untuk menyaksikan keagungan dan ilmu Allah. Menyaksikan bagaimana takdir-Nya berlaku pada ragam makhluk-Nya. Menyaksikan bagaimana makhluk-Nya yang ridha menerima takdir-Nya.
Adakah keluhan dari tumbuhan? Adakah kekhawatiran dari hewan atas takdirnya? Mereka senantiasa bertasbih dan bersujud. Hidup hanya untuk menjalani peran. Bila mati, tugasnya sudah tuntas.
Tak ada hama. Tak ada yang merasa dirugikan. Mereka merespon seusai respon yang sudah ditentukan oleh Allah. Tak pernah melampaui batas. Tetapi juga tidak pernah menyerah. Mereka saling memberikan kehidupan dan menolong. Bukan saling membunuh.
Hidup tak bisa sendirian atau menyendiri, harus bekerjasama. Andaikan tidak ada lebah, bisakah bunga menjadi buah? Andaikan tidak ada bunga, apakah lebah bisa hidup? Kesetaraan dan partnership itulah konsep yang berlaku di alam. Mengapa manusia saling meninggi dan merendahkan?
Konsep bagi hasil dalam pengelolaan itulah konsep Islam dalam mengelola sesuatu. Konsep yang sejalan dengan sistem di alam semesta. Bila Islam diterapkan, maka alam semesta akan meresponnya. Inilah dukungan dari para makhluk-Nya.
Tak ada satu pun makhluk-Nya yang sia-sia, walapun itu sebutir debu. Sebab, debu itu bisa jadi abu organik subur yang diterbangkan oleh angin ke kebun. Kotoran burung yang jatuh di kebun, itulah pupuk yang dibutuhkan.
Madrasah ilmu terbentang luas. Makna hidup sangat tak terhingga. Allah selalu menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya di setiap ufuk, sudut dan di lorong gelap dan tersembunyi.
0 komentar: