Karakter Generasi Dakwah
Karakter generasi dakwah memiliki dua hakikat. Yaitu, tidak ada bumi yang membatasinya dan tidak ada penderitaan yang menakutinya. Tetap berkarya di mana pun tempat hijrah dan dibuang.
Bila tidak hijrah, maka penjaralah tempatnya. Penjara berarti wisata jiwa dan pemikiran. Dan, apabila digantung, maka jatuhnya tali merupakan keluhuran yang memindahkannya ke tempat yang indah dan mulia.
Tidak memuja kampung halaman, dan tidak sempit di dalam batasan yang dibuat penjajah sehingga membuat selain da'i mengiranya sebagai pembatasan. Dia bersaudara dengan setiap putra Islam.
Da'i melihat orang yang mengalahkannya dari atas selama dia beriman, dan meyakininya sebagai fase yang pasti berlalu. Dan sesungguhnya iman mempunyai pengulangan yang tidak bisa dihindari.
Da'i tidak akan tunduk pada kematian, karena setiap orang pasti mati, sedangkan da'i mati sebagai syahid. Ia meninggalkan dunia ini ke surga, dan orang yang mengalahkannya meninggalkan dunia ke neraka. Keduanya berbeda jauh.
Para jahiliyah lalai dari hakikat yang menjadi landasan para da'i, sehingga mereka mengusir para da'i dan mempersempit ruang geraknya. Tetapi pada akhirnya mereka merugi di setiap putaran karena bertabrakan dengan fitrah yang ditetapkan Allah pada para da'i-Nya.
Inilah jiwa kemerdekaan dan cita-cita para da'i. Kemerdekaan yang membebaskan para da'i dari beban ketamakan, dan cita-cita yang memotivasi mereka untuk berkorban.
Sumber:
Muhammad Ahmad Ar-Rasyid, Titik Tolak, Rabbani Press
0 komentar: