Iklim Ektrim
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Mengapa cuaca menjadi sangat ekstrim? Panas semakin terik dan kering. Dingin semakin jauh ke titik minus. Perbedaan musim sangat luar biasa. Di Eropa, musim panas membuat sungai kering, hutan banyak yang terbakar, dan menghancurkan lahan pertanian. Saat musim dingin, sangat dingin sekali.
Iklim yang ekstrim untuk menjaga keseimbangan. Seperti hukum permintaan dan penawaran. Karakter yang terlibat sangat bertolak belakang, pada akhirnya bertemu pada titik yang sepakati. Iklim yang ekstrim untuk menentukan suhu yang tepat bagi kehidupan di alam semesta ini.
Manusia semakin bertambah jumlahnya. Yang melakukan kezaliman terhadap alam semakin tak terkendali. Kebutuhan pangan dan energi terus bertambah. Panas yang ekstrim, bukankah bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi? Sesuatu yang cepat kering, bukankah mudah untuk diubah menjadi energi?
Kesulitan dan persoalan iklim dunia akan mendorong kesadaran akan iklim. Manusia tergerak untuk merubah gaya hidupnya terhadap alam. Panas ekstrim juga mendorong panen padi dan buah-buahan semakin meningkat. Sejak panas ekstrim, satu pohon yang biasanya berbuah sekali, sekarang bisa dua atau tiga kali dalam setahun.
Iklim yang ekstrim membantu proses pembusukan dan penghancuran yang lebih cepat. Pupuk organik dari proses alam semakin melimpah. Tak harus mengandalkan pupuk kimia yang mahal. Semakin banyak dedaunan yang rontok karena panas ekstrim, akan semakin banyak dedaunan dan ranting yang kering. Saat musim penghujan, yang kering menjadi sarana penyimpanan air hujan.
Lapar itu lebih banyak di musim dingin atau panas? Saat musim panas, kebutuhan akan pangan menurun. Persoalannya, manusia makan berdasarkan ego rutinitas bukan kebutuhan badannya. Kondisi panas, kerja tubuh berkurang untuk menghasilkan panas. Suntikan panas didapatkan dari teriknya matahari. Yang butuhkan justru air.
Di saat musim hujan yang ekstrim, seharusnya dijadikan sarana untuk menanam pohon dan memanen air hujan. Persediaan air jadi berlimpah. Persoalannya, semuanya diabaikan. Jadi persoalan iklim dunia sebenarnya tidak pernah menyulitkan dan menyengsarakan manusia. Kezaliman manusia, penyebab sulitnya kehidupan ini.
0 komentar: