Cara Pemimpin Berinteraksi Dengan Dirinya
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Hati adalah raja. Bila dia baik maka seluruh anggota tubuhnya baik. Cukup memperbaiki sang raja untuk memperbaiki seluruhnya. Ingin memperbaiki diri, cukup memperbaiki hatinya saja.
Bagaimana seorang pemimpin bergaul dengan dirinya? Bergaullah dengan raja yang ada pada dirinya juga. Bergaullah dengan hatinya. Dengarkan hatinya. Ikuti kata hatinya. Didiklah hatinya. Bersihkan hatinya.
Sang hati tidak akan bisa dididik kecuali dengan bimbingan Allah. Dengan kurikulum Allah. Dengan cahaya Allah. Dengan sentuhan dan kasih sayang Allah. Sang raja hati hanya mau tunduk dengan Sang Maharaja Jagat Raya. Seperti itu hukumnya.
Bila hati tidak "berkumpul riung" dengan Sang Maharaja alam semesta, berarti telah menghinakan hati. Bila hati tidak bercengkrama dengan Allah berarti telah mendown grade kualitasnya. Bila hati tidak dididik dengan kurikulumnya, berarti telah menghancurkannya. Sang raja hati harus selalu bersama dengan Sang Maharaja Alam Semesta.
Bila ingin meningkatkan kualitas kepemimpinan, maka tingkatkan kualitas hatinya. Bergaullah dengan mereka yang memiliki hati yang lebih bersih. Bergaullah dengan Sang Maharaja Alam Semesta yang senantiasa bersemayam di Arsy-Nya.
Hati berdialog dan bercengkrama dengan Firman-Nya. Maka, akan dianugerahkan ilmu dan kebijaksanaan-Nya. Dianugerahkan secuil Rahman dan Rahim-Nya. Dianugerahkan keperkasaan dan kemuliaan-Nya. Hati berdialog dengan berzikir dan mengungkapkan Asmaulhusna-Nya.
Hati bergaul dengan pemimpin para Nabi dan Rasul-Nya dengan bershalawat dan membaca hadist-hadistnya serta mencontoh sepak terjangnya. Maka, hati akan terus semakin tinggi kualitas kepemimpinannya. Bila hati telah mencapai derajat ini, maka hati menjadi saran bercengkrama dan meminta nasihat dalam setiap keputusannya.
0 komentar: