Anugerah Pintu Akhirat
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Langkah awal berbisnis, dimulai dari kebutuhan uang? Kesulitan dan persoalan hidup? Bila titik awalnya seperti ini, maka nafasnya tidak akan panjang. Mudah jatuh dan lunglai. Sebab resiko kerugian dan kebangkrutan akan menghancurkannya.
Bukankah dunia akan lari saat manusia mengejarnya? Bukankah dunia akan menghampiri saat diabaikan? Pintu untuk mendapatkan dunia adalah dengan mendatangi pintu-pintu akhirat. Sebab dunia itu untuk melayani manusia. Jangan jadikan pelayan sebagai tuan atau raja.
Apa yang membuat Rasulullah saw kaya? Sifat amanahnya. Sifat menepati janjinya. Orang yang memusuhinya pun, menitipkan barang dagangan dan hartanya pada Rasulullah saw. Mendekati pintu akhirat akan memunculkan rasa bertanggungjawab jawab di hadapan Allah. Ini yang melahirkan karakter dasar sukses berbisnis.
Yang diperjualbelikan dalam bisnis itu bukan barang dan jasa, tetapi janjinya. Kemitraan dalam bisnis yang berkesinambungan bukan capaian labanya, tetapi amanahnya. Kesuksesan berbisnis bukan uangnya, tetapi karakternya.
Semua syarat kesuksesan bisnis ada dalam pintu-pintu akhirat bukan dunia. Kesuksesan pengelolaan keuangan bisnis bukan pada teori manajemen keuangannya, tetapi pada tidak iri, tidak dengki, tidak tamak, tidak bermewahan, tidak berlebihan, tidak mubazir, tidak mendekati yang haram dan tidak tergesa-gesa.
Hukum kesuksesan tidak ada pada dunia. Menarik kekayaan dan kekuasaan itu bukan pada teori-teori manusia, tetapi ketaatannya pada Allah.
Bukankah taqwa akan membuka pintu rezeki yang tak terduga? Bukankah taqwa yang membuka solusi tak terduga? Bukankah istighfar, yang membuat kebun-kebun menjadi subur, berbuah dan muncul mata air yang mengalir?
0 komentar: