Amalan "Ramadhan" Tuntas Sebelum Ramadhan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Aktivitas rutinitas Ramadhan tak ada yang spesial, sebab semuanya sudah menjadi kebiasaan keseharian. Justru semakin mudah, karena dilakukan secara komunal hingga mendunia. Ramadhan hanya menguatkan saja. Terfokus pada aktivitas peningkatan spiritualitas.
Merubah tilawah Al-Qur'an menjadi tahfidz. Merubah tahfidz menjadi bacaan surat dalam qiyamulail. Itulah fokus Ramadhan. Bukan lagi mengejar banyaknya tilawah, karena itu sudah menjadi kebiasaan bukan pembentukan di Ramadhan.
Di Ramadhan, merubah rutinitas puasa sunah sebelumnya, menjadi pendalaman spiritualitas puasa dan bagaimana puasa mewarnai aktivitas harian, bisnis, kekuasaan dan budaya?
Puasa mengajarkan kesejatian, kehakikatan, dan tujuan seorang hamba. Paham yang dibuang dan digenggam. Paham batasan dan koridor. Paham yang dicintai dan ditakuti.
Di Ramadhan, ukurannya bukan lagi haram dan halal, bukan lagi zuhud dan sabar, tetapi jangan memasuki wilayah syubhat, kesia-siaan, dan mulai melatih menapaki jalan wara dan ridha.
Di Ramadhan, ukurannya bukan lagi banyak beramal, karena optimalisasi kuantitas amal harusnya sudah tuntas sebelum Ramadhan. Ramadhan fokus mengistighfari, mentaubati, memuhasabahi dan peningkatan kualitas amal.
"Ramadhan-ramadhan" kita sudah tuntas sebelum Ramadhan, di Ramadhan ini fokusnya "bermiraj", rukuk, sujud dan bersimpuh di hadapan Allah. Menyaksikan pintu-pintu rahmat dan ampunan terbuka lebar. Merasakan Allah menjemput dan membersamai kita.
0 komentar: