Tak Ada Solusi Damai di Palestina?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
“Solusi apa lagi yang ada dalam pikiran mereka (Israel)? Untuk membuat semua warga Palestina pergi? Untuk membunuh mereka?” kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, saat mengkritik keras PM penjajah Israel, Netanyahu, yang menolak solusi dua negara guna menyelesaikan konflik dengan Palestina. “Perdamaian dan stabilitas tidak dapat dibangun hanya dengan cara militer,” kata Borrell menyinggung Israel, dikutip laman Al Arabiya.
Sejak awal, solusi dua negara memang tidak diinginkan oleh penjajah Israel. Buktinya di Tepi Barat, walaupun Otoritas Palestina sudah diakui sebagai wakil dari rakyat Palestina oleh penjajah Israel dan Amerika. Nyatanya, penjajah Israel terus melakukan pembangunan pemukiman illegal Yahudi, memblokade pergerakan, perampasan tanah dan rumah milik warga Palestina.
Penguasa penjajah Israel pun mendukungnya dengan mempersenjatai pemukim Yahudi dan pengerahan tentara untuk menyerang warga Palestina. Tidak itu saja, Yerusalem pun dirampas menjadi ibukotanya dan terus mengusik Masjidil Aqsa.
Di Jalur Gaza, walaupun penjajah Israel berkuasa untuk memonitor, membatasi dan menguasai seluruh pergerakan barang, uang, jasa dan orang di darat, laut dan udara. Namun mereka terus melakukan serangan udara untuk menghancurkan infrastruktur publik, bangunan, dan pertanian bagi rakyat Gaza. Bahkan, berulangkali membunuh tokoh rakyat Palestina dan melakukan agresi militer berulang kali.
Solusi satu negara pernah dimunculkan, seperti berdirinya negara Israel, dimana pemukim Yahudi bisa hidup berdampingan dengan bangsa Palestina. Namun, ditolak oleh para pemimpin dan rakyat Israel karena mereka takut pertumbuhan demografis warga Palestina, yang jauh melebihi pertumbuhan penduduknya, akan mengancam Negara Yahudi.
Usulan satu negara Palestina, dimana diberikan hak kewarganegaraan kepada orang-orang Yahudi, yang datang dari luar negeri pada awal abad terakhir, di negara Palestina. Gagasan ini mendapat penolakan yang signifikan dari pihak Israel karena mereka menyangkal negara dan identitas mereka, dan menjadikan mereka warga negara di negara yang tidak sesuai dengan impian mereka. Jadi model solusi apa yang sebenarnya diinginkan penjajah Israel?
Biden dan Blinken sangat jengkel dengan sikap Netanyahu, namun mengapa mereka terus mengirimkan bantuan dana dan senjata bagi penjajah Israel? Mengapa Amerika dan Inggris terus berupaya menghancurkan kekuatan finansial perlawanan rakyat Palestina? Mengapa menolak gencatan senjata permanen? Mengapa membela Israel saat diajukan ke Mahkamah Internasional?
Mungkin memang tidak ada solusi damai antara Palestina-penjajah Israel. Sebab, semua pertempuran pasca Perang Dunia ke dua sudah berakhir atau dibawa ke meja perdamaia, namun hanya konflik Palestina-penjajah Israel yang masih terus berlanjut.
0 komentar: