Merdeka Dengan Sabar
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Allah menutup kisah Nabi Musa dengan janji akan menganugerahkannya kekuasaan di Timur dan Barat. Allah menutup kisah Nabi Musa dengan kehancuran Firaun dan pasukannya dengan sebab kesabarannya. Allah menjelaskan masuknya orang beriman ke surga pun karena kesabarannya.
Para Nabi dan Rasul yang diberi gelar ulul azmi, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad, disebabkan oleh kesabarannya. Kualitas para Nabi dan Rasul pun ditentukan oleh kualitas kesabarannya. Para Nabi dan Rasul melalui liku-liku kehidupan dengan kesabaran. Sebab, semuanya hak prerogatif-Nya Allah.
Semua hasil butuh proses dan waktu. Tak ada yang seketika jadi. Tak ada seorang Nabi dan Rasul pun yang berdakwah langsung berhasil. Penghulu para Nabi pun, Muhammad saw, meraih kemenangan melalui kesabaran. Bila ada kesabaran maka akan muncul perjuangan. Bila ada kesabaran maka akan muncul keistiqamahan.
Sabar menghasilkan sikap moderat. Tak serampangan. Tidak terlena. Tak tergesa-gesa. Tak berdiam diri. Ada optimisme dan kewaspadaan. Dalam kesabaran ada kelenturan sesuai kondisi zaman. Tidak terbawa arus tetapi juga tidak kaku. Dalam kesabaran ada pemikiran yang mendalam.
Dalam kesabaran ada daya tahan, ketegaran, daya tahan dan nafas panjang. Sabar dalam kesulitan dan pertarungan. Dalam semua pertempuran dan peperangan, yang memenangkannya adalah mereka yang sabar. Bukan yang memiliki infrakstruktur militer yang kuat dan canggih.
Dalam kesabaran tidak ada hujatan dan cacian. Tak ada keluhan dan menyalahkan. Tak ada kegalauan dan keresahan. Tak ada ketakutan dan kekhawatiran. Tak ada penyakit hati dan akhlak yang buruk. Yang ada hanya terus melangkah dengan prinsip yang diyakininya.
Sabar itu lahir dari kepahaman akan diri, kehidupan dan Tuhannya. Diri ini hanya seorang hamba. Kehidupan ini hanya ujian sementara. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Akibat yang terbaik hanya bagi yang bertakwa. Dari sabar, lahirlah kemerdekaan diri dan hidup.
0 komentar: