Memberangus Politik Kesukarelaan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Bagaimana cara memberangus politik kesukarelaan yang hendak menghancurkan kezaliman? Hanya, intimidasi dan kekerasan. Sebab, tawaran syahwat, kekayaan dan jabatan tak menarik lagi. Semua tawaran tersebut terasa hina bila dibandingkan harus menghancurkan harga dirinya. Janji Allah di akhirat lebih mulia dari semua tawaran tersebut.
Saat para penyihir telah menyaksikan kebenaran Nabi Musa, mereka pun menjatuhkan diri dengan bersujud dan beriman kepada Tuhan seluruh alam. Firaun pun marah besar, mengapa para penyihir langsung berbalik arah? Tidak meminta ijin terlebih dahulu? Firaun meyakini semuanya merupakan sekenario tipu muslihat yang sudah direkayasa sebelumnya antara penyihir dan Nabi Musa untuk mengusir penduduk Mesir. Disini, Firaun selalu mengatasnamakan rakyatnya walaupun sebenarnya hanya untuk kepentingan kekuasaannya semata. Siapa yang sebenarnya melakukan tipu daya?
Firaun tak sadar bahwa hukum yang tertulis abadi sebelum alam semesta diciptakan hingga Hari Kiamat adalah rencana jahat akan kembali kepada yang merencanakannya. Makar Allah lebih baik dari semua makar yang ada di muka bumi. Allah SWT sebaik-baiknya penolong dan pelindung.
Bagaimana melenyapkan pengaruh pemikiran para penyihir yang telah sadar sebelum meluas ke tengah masyarakat? Mencap mereka sebagai pembangkang dan penghianat, dengan mengatakan mengapa tidak meminta ijin dan restu? Firaun pun merekayasa informasi dan berita bahwa ada persengkokolan besar antara penyihir dan Nabi Musa yang direncanakan dengan rapih. Dengan alasan ini para penyihir layak untuk dihukum dengan cara yang amat kejam.
Firaun merealisasikan hukumannya kepada para penyihir, tangan dan kakinya dipotong secara bersilang, kemudian menyalibnya. Namun para penyihir tetap teguh. Mereka berkata, "Sesungguhnya kami semua akan kembali kepada Tuhan kami, dan engkau (Firaun) tidak melakukan balas dendam kepada kami, melainkan karena kami beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami."
Penghancuran politik kesukarelaan tak puas hanya di level atas, tetapi juga harus hingga ke akar rumput. Semua benih kekuatan harus dihancurkan dan diberangus sebelum membesar. Maka pembesar Mesir berkata kepada Firaun, "Apakah engkau akan membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negri ini dan meninggalkanmu dan tuhan-tuhanmu? Atas saran ini, Firaun membuat keputusan yang sangat tegas dan kejam terhadap semua pendukung kebenaran.
Firaun membuat keputusan hukum bahwa seluruh anak laki-laki mereka akan dibunuh dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Firaun meyakini bahwa semuanya dapat dilakukan dengan mudah karena Firaun memiliki kekuasaan yang besar. Dalam suasana yang mencekam ini, apa yang dilakukan oleh Nabi Musa?
Nabi Musa menjawab atas kegelisahan kaumnya tersebut, "Mudah-mudahan Tuhanmu membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi, maka Dia akan melihat bagaimana perbuatanmu." Allah pun mewahyukan kepada Nabi Musa, "Ambillah beberapa rumah di Mesir untuk tempat tinggal kaummu dan jadikan rumah-rumahmu itu tempat ibadah dan laksanakanlah shalat serta gembirakanlah orang-orang mukmin."
Saat pemberangusan semakin merajalela dan kejam, maka dibangunlah kelompok perjuangan yang menyebar di setiap rumah. Tema penempaannya adalah ibadah, shalat dan terus menggelorakan berita gembira akan janji Allah.
0 komentar: