Membabibutanya Gempuran Penjajah Israel di Gaza
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Gaza terus dibombardir dan dihancurkan oleh penjajah Israel. Targetnya, melenyapkan perlawanan hingga ke akar-akarnya. Bantuan kemanusiaan dihalangi. Pengadilan Internasional memutuskan telah terjadi genosida di Palestina dan diperintahkan untuk menghentikannya. Namun Amerika terus mengirimkan bantuan infrastruktur militer ke penjajah Israel yang digunakan untuk genosida di Palestina. Amerika juga selalu memveto upaya gencatan senjata di Dewan Keamanan PBB. Bagaimana masa depan Palestina? Hancurkah?
Sehebat apa pun kekuatan penjajah Israel dengan dukungan Amerika dan Barat sekalipun, tidak dapat menolak azab Allah. Semua kekuatan dan sumber daya penjajah Israel yang dikerahkan untuk penghancuran Palestina, dalam surat Al-Imran ayat 117, diibaratkan seperti angin yang mengandung hawa yang sangat dingin, yang menimpa tanaman milik penjajah Israel sendiri, lalu angin itu merusaknya. Jadi, semua upaya dan pengerahan sumber daya penjajah Israel akan menghancurkan segala hal yang telah dibangun oleh penjajah Israel sendiri.
Bukankah, perekonomian penjajah Israel mulai hancur? Bukankah, kesehatan mental pemukimnya parah? Bukankah, pemukim ilegalnya banyak yang pergi ke negara asalnya? Bukankah, banyak negara yang menarik duta besarnya? Bukankah, masyarakat dunia mengecamnya sebagai pelaku genosida? Bukankah, infrakstruktur senjata tercanggihnya dihancurkan oleh senjata sederhana? Yang telah dibangun, justru hancur oleh ulah penjajah Israel sendiri.
Penguasa Penjajah Israel terus memborbardir Gaza Selatan. Penghancuran seluruh Gaza adalah targetnya. Padahal Gaza Selatan merupakan tempat terakhir yang aman bagi pengungsi Palestina. Bila seluruh Gaza akan hancur ? Siapakah yang kelak akan hancur? Di surat Ali-Imran ayat 119, Allah menjelaskan bahwa tindakan brutal dengan kemarahan dan kesombongan, justru yang akan hancur. Maka kelak, yang hancur adalah penjajah Israel itu sendiri.
Apapun kebrutalan penjajah Israel, rakyat Palestina tetap berdiam di tanahnya. Dunia menyaksikan kesabaran dan keteguhannya. Tidak ada kerusuhan di tengah gempuran kelaparan. Mereka tetap shalat berjamaah. Mereka tetap mengkhatamkan Al-Qur'an. Mereka tetap yakin dengan janji Allah. Mereka tetap teguh melakukan perlawanan. Apa yang akan terjadi kelak, dengan karakter ini?
Allah berjanji kepada yang sabar dan bertakwa, di surat Al-Imran ayat 125, jika terus bersabar dan bertakwa maka seluruh serangan penjajah Israel yang secepat kilat pun, serangan operasi rahasia yang paling besar dan hebat pun, tidak akan bisa menghancurkan Palestina. Sebab, Allah berjanji akan menolong dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. Pertolongan Allah ini sebagai berita gembira yang menentramkan rakyat Palestina. Juga, untuk membinasakan dan membuat hina penjajah Israel.
Mengapa rakyat Palestina diberi ujian yang sangat berat? Palestina adalah tanah yang diberkahi. Di tanah ini, orang-orang kafir akan dibinasakan. Orang mukmin akan dibersihkan dan diberikan gelar syuhada. Di Palestina, doa-doanya hanya ingin menjadi syuhada. Maka, gempuran membabi-butanya penjajah Israel menjadi pintu mewujudkannya doa-doanya. Itulah paparan surat Al-Imran ayat 143.
0 komentar: