Memandang Kenyataan dan Membangun Harapan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Melihat peristiwa jangan dari suasana jiwa. Melihat peristiwa jangan dari logika akal semata. Jangan meyakini masa depan dari keyakinan diri semata. Pandang dan yakini setiap peristiwa dan masa depan dari sudut Firman-Nya. Inilah bekal utama.
Bangun harapan-harapan dan keyakinan akan masa depan dari Firman-Nya. Jangan dari suasana jiwa dan akal semata. Harapan dan keyakinan yang bersumber dari suasana jiwa hanya akan menjadi ilusi dan khayalan. Maka, berinteraksilah dengan Firman-Nya agar tahu bagaimana cara benar melihat kenyataan dan membangun harapan.
Firman-Nya yang pasti terjadi. Kehendak-Nya yang pasti menjadi kenyataan. Sesungguhnya janji Allah adalah benar. Kaitkan segala yang ada di bumi dengan Firman-Nya. Inilah rahasia keistiqamahan para Nabi dan Rasul.
Dalam kesedihan dan kegembiraan. Dalam setiap kekalahan dan kemenangan. Allah menghibur Rasulullah saw dengan kisah para Nabi dan Rasul. Mengapa bukan yang lain? Mengapa bukan pikiran dan keyakinan para Nabi dan Rasul itu sendiri? Mengapa bukan gagasannya?
Kisah para nabi dan rasul merupakan cara terbaik dengan hasil yang terindah dalam melalui semua perjalanan hidup. Kisah Para nabi dan rasul merupakan strategi termudah dan termurah dengan hasil optimal dalam melalui liku-liku kehidupan. Kisah para nabi dan rasul merupakan perjalanan hidup yang diberkahi dan dibimbing Allah. Itulah kebahagiaan hidup yang nyata.
Semuanya yang terjadi di Lauhul Mahfudz sudah dijelaskan dalam Firman-Nya. Maka, yang dibutuhkan hanya kesabaran dalam prinsip dan jejak hidup yang dibimbing dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Kelak, semuanya akan berproses sesuai dengan Firman-Nya.
Keindahan dan kebahagiaan itu bersama perjalanan yang dilalui oleh para Nabi dan Rasul. Allah mampu seketika dan setiap kesempatan membuat manusia tertunduk mengikuti kebenaran. Namun mengapa tidak dilakukan-Nya? Sebab, kehidupan ini ujian kepada siapa keberpihakan dan pembelaan kita.
0 komentar: