Strategi Nabi Yusuf Mengarungi Liku-liku Kehidupan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Nabi Yusuf dimasukkan ke Sumur kering di padang pasir, bagaimana balasan Nabi Yusuf kepada mereka?
Nabi Yusuf dijebloskan ke penjara karena fitnah, bagaimana balasan Nabi Yusuf saat berkuasa terhadap yang memfitnahnya?
Nabi Yusuf dijadikan budak, bagaimana balasan Nabi Yusuf kepada mereka yang telah menjadikannya budak?
Bagaimana sikap Nabi Yusuf kepada mereka yang telah mendengki dan merekayasa tipu daya kepadanya?
Akibat yang baik bagi yang bertakwa. Allah memperbaiki urusan mereka yang bertakwa. Inilah dasar mengarungi liku-liku kehidupan.
Manusia itu mudah khilaf dan terperosok. 3 pondasi mindset ini yang membentuk sikap Nabi Yusuf kepada mereka yang telah mendengkinya.
Dari kegelapan sumur menuju istana. Dari penjara menjadi penguasa. Allah mengangkat yang tertindas menjadi penguasa. Inilah hukum kehidupan.
Nabi Yusuf tidak tahu bagaimana keluar dari sumur. Bila keluar, apakah bisa hidup di tengah gurun tandus? Hanya tawakal dan doa yang menyelamatkan
Penjara itu penjagaan dan perlindungan Allah terhadap Nabi Yusuf. Bukan seperti hukuman yang ditimpakan pada pelaku kejahatan.
Di penjara mukjizat tafsir kejadian, peristiwa dan mimpi terasah kembali. Sebelumnya terpendam sebab rutinitas dan hiruk pikuk kehidupan.
Setiap kelebihan tertentu ada ujiannya. Keahlian tafsir mimpi didengki oleh saudaranya. Kegantengannya jadi pesona wanita.
Saat jadi penguasa, apakah bertindak adil kepada bangsa Mesir atau melebihkan saudaranya Bani Israil? Memaafkan yang telah menzaliminya?
Kisah Nabi Yusuf, seperti kisah manusia biasa, tak ada kemukijzatan super dahsyat seperti Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa.
Kisah Nabi Yusuf, tak ada kejadian penghancuran terhadap kafirin, tapi kemitraan dalam mewujudkan kemaslahatan manusia.
Nabi Yusuf menjalani kehidupan normal. Bekalnya, kelapangan dada, pengendalian nafsu, interpretasikan peristiwa masa depan ke masa kini
Hanya kisah Nabi Yusuf yang dituntaskan dalam satu surat saja. Kisah Nabi lainnya tersebar di berbagai surat. Tak ada kisah bersambung.
0 komentar: