Statistik Pertempuran Darat Penjajah Israel: Banyak Menyerang Tetapi Terus Kebobolan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
6 Desember 2023 merupakan hari ke 60 penjajah Israel melakukan agresi ke Gaza. Berdasarkan data statistik dari website qudsn.co menunjukkan sudah banyak hal yang dilakukan oleh penjajah Israel terhadap rakyat Palestina, namun bagaimana hasilnya?
Ibarat permainan sepakbola, penjajah Israel sangat banyak melakukan serangan dan manuver yang ketat, keras dan kasar hingga membabibuta yang mencelakakan lawannya. Wasit dan peraturan permainan sepakbola tak lagi dihiraukan. Namun, efektif dan efisienkah serangan?
1. 60 hari agresi terhadap Gaza.. Lebih dari 3.580 kasus penangkapan yang berakhir di penjara penjajah
Ini menunjukkan perlawanan sipil yang tak bersenjata sangat kuat. Perlawanan sudah dianggap gerakan rakyat semesta, bukan lagi pihak bersenjata. Ini pun menular di Tepi Barat, akibatnya pemukim Yahudi semakin takut untuk menetap karena mereka migrasi ke pendudukan untuk mencari keamanan bukan untuk bertarung
2. 60 hari agresi terhadap Gaza, lebih dari 1.550 pembantaian dilakukan oleh pendudukan terhadap keluarga Palestina.
Tindakan penjajah Israel ini mencerminkan ketakutan, keputusasaan dan tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan untuk menunjukkan kemajuan kinerja pertempuran. Bertempur namun korbanya pihak sipil seperti yang mereka lakukan di daerah pendudukan di Tepi Barat.
3. 60 hari agresi terhadap Gaza, 81 jurnalis gugur oleh penjajah dalam perang melawan kebenaran.
Ini dilakukan untuk membungkam tersiarnya genosida dan berita kekalahannya yang dapat berefek pada semakin kuatnya tekanan masyarakat dunia, terciptanya kekalahan diplomasi dan ketidakpercayaan publik penjajah Israel sendiri pada penguasanya. Walaupun banyak jurnalis yang gugur, namun tetap banyak jurnalis yang tetap bertahan di Gaza.
4. 60 hari agresi terhadap Gaza.. 50.000 ton bahan peledak dijatuhkan oleh pesawat penjajah di Jalur Gaza.
Bom ini melampaui bom yang dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki. Dengan sedikit bom, Jepang pun menyerah. Juga, melampui pertempuran di Afghanistan dan Ukraina. Namun mental rakyat Palestina sangat kuat sehingga terus melakukan perlawanan.
Banyaknya bom yang dijatuhkan, namun belum mengusik fasilitas tempur dan jatuhnya korban di pihak gerakan perlawanan Palestina.
4. 60 hari agresi terhadap Gaza, 130 rumah sakit dan pusat kesehatan sudah tidak bisa beroprasi di Jalur Gaza.
Ditengah keterbatasan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan terus mengobati dengan sarana yang ada. Bahkan mereka tetap bertahan di rumah sakit. Selama ruh kuat, maka raga pun akan kuat.
Penjajah Israel melakukan serangan tak kenal henti dan membabi buta, namun korban militernya semakin banyak terkuak hingga level perwira dan fasilitas tempurnya semakin banyak dihancurkan.
Dalam permainan bola, penjajah Israel terlalu banyak menyerang hingga kelelahan mental dan stress. Namun dia pula yang paling banyak kebobolan. Mental rakyat Palestina tak terganggu, tetap terus fokus untuk membobol gawang penjajah Israel.
Kemenangan itu bukan diukur dari data statistik serangan, tetapi siapa yang paling banyak menggolkan ke gawang.
0 komentar: