Mensinergikan Berkebun dan Berladang
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Dalam surat Al-Kahfi ayat 32, Allah menyebutkan 2 kebun yang ditanami pohon Kurma dan Anggur, setelah itu baru menyebutkan ladang. Kebun cendrung untuk tanaman keras. Sedangkan ladang, cendrung untuk tanaman yang usianya singkat, seperti padi, palawija dan sayur mayur. Apakah ini prioritas urutan pertanian?
Hasil kebun memang sangat lama. Namun bila sudah berbuah, umurnya bisa di atas 5 tahun. Resiko panen dan pengelolaannya tidak terlalu besar. Pengelolaannya hanya beresiko di tahap awal. Setelah itu sangat minimal pemeliharaannya. Bagaimana dengan berladang?
Menanam padi, palawija dan sayuran, beresiko tinggi di setiap tahapan prosesnya. Dari memanam, pemeliharaan, panen hingga pasca panen. Juga, membutuhkan keahlian dan spesifikasi khusus agar hasilnya memuaskan. Jadi bagi yang belum memiliki pengalaman pertanian, sebaiknya fokus berkebun terlebih dulu untuk meminimalisasi resiko.
Bila berkebun sudah menunjukkan hasil yang cukup aman untuk konsumsi, investasi dan sedekah, barulah merambah ke perladangan. Bagaimana perbandingan berkebun dan berladang? Allah menyebutkan 2 kebun dengan 1 ladang. Dalam surat Saba, Allah menjelaskan sebuah kota di sebuah lembah, yang dikelilingi dengan kebun-kebun.
Jadi, apakah berkebun harus lebih luas dari berladang? Bila fokusnya hanya berladang, akan menimbulkan resiko jangka panjang. Hutan habis. Penghijauan tidak ada. Terjadi kerusakan lingkungan dan iklim dunia. Oleh sebab itu, berkebun selalu didahulukan dari berladang. Kuantitas berkebun lebih banyak dari berladang.
Berladang harus dijalankan untuk meningkatkan produktivitas waktu. Bukankah panen dari hasil kebun tidak setiap saat? Memanfaatkan kapasitas yang menganggur. Limbah berkebun bisa untuk menyuburkan ladang. Limbah ladang bisa untuk menyuburkan kebun. Kebun dan ladang sebuah simbiosis yang saling mengisi.
Berkebun lalu berladang. Berkebun harus lebih luas dari berladang. Itulah konsep dasar mensinergikan berkebun dan berladang agar mengoptimalkan hasil dan meminimalisir resikonya. Semuanya dipandu oleh Al-Qur'an.
0 komentar: