Jiwa Tanah Palestina dan Penghuninya
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Persia pulang ke kandangnya. Romawi Timur pulang ke Konstantinopel. Tentara Salib pulang ke Eropa Barat. Tentara Tartar kembali ke Asia Tengah. Para penjajah kembali ke negaranya. Sekarang, kemana penjajah Zionis Israel akan pulang, kembali ke Eropa Barat dan Timur? Yang menjajah Palestina akan pulang dengan kehancuran dan tangan kosong. Mereka kembali ke tempat asalnya.
Negri yang diberkahi. Tanah yang diberkahi. Tanaman dan bebatuannya pun diberkahi. Itulah Palestina. Bisakah tanah yang diberkahi, diinjak-injak oleh mereka yang dimurkai? Bisakah tanah yang diridhai, diinjak-injak oleh mereka yang sesat? Palestina selalu memanggil jiwa-jiwa yang diberkahi dan diridhai Allah. Tanah Palestina selalu berdoa kepada Allah agar yang hidup di atasnya adalah mereka yang bersujud dan bertasbih kepada Allah, seperti tanah, tumbuhan dan bebatuan yang ada di Palestina.
Tanah Palestina menjadi pelindung para mujahid dengan ijin-Nya. Terlindungi dari kecanggihan teknologi dan infrastruktur militer penjajah Israel. Bebatuan di Palestina akan menginformasikan tempat persembunyian Yahudi. Tanah Palestina menjadi tempat persembunyian yang paling aman. Bangunannya penghambat laju serangan penjajah Israel.
Tanah Palestina adalah negri para Nabi dan Rasul. Hanya ridha dengan penghuninya yang memiliki karakter pewaris para Nabi dan Rasul. Walaupun saat ini dijajah, dibumihanguskan dan digenosida, namun jiwa-jiwa yang memiliki karakter pewaris para Nabi dan Rasul tidak pernah bergeming dan tak mau meninggalkannya. Tanah dan jiwanya telah menyatu tak terpisahkan.
Walaupun hidup dalam penjara. Walaupun seluruh akses dibatasi. Walaupun seluruh kebutuhan dasar dihancurkan. Namun jiwa-jiwa yang memiliki karakter pewaris para Nabi dan Rasul tidak akan pernah meninggalkannya. Lahir dan hidup dari tanah Palestina dan harus syahid di tanah Palestina pula.
Perhatian para penjajah Israel. Mereka datang dengan arogansi, ketamakan dan kezaliman. Datang dengan fasilitas dari negara adi daya dunia. Dilindungi dengan infrastruktur keamanan paling canggih di dunia. Bagaimana kondisi jiwanya? Penyakit kejiwaan merebak. Perpecahan internal sangat kuat. Banyak penyakit yang hanya muncul di komunitasnya sendiri. Jiwa mereka tak selaras dengan jiwa tanah Palestina.
Para penjajah Israel hidup dalam keterasingan. Bagaimana rasanya hidup terasingan? Dilindungi dengan benteng terpanjang di dunia. Terkepung dengan gerakan perlawanan yang mereka musuhi dan memusuhi mereka. Bisakah hidup tentram, walaupun dilindungi Iron Dome, bunker di setiap rumah dan dipersenjatai setiap orangnya? Itulah tanda bahwa tanah Palestina tak menginginkan kehadirannya.
Tanah Palestina adalah tanah seperti di era Nabi Sulaiman. Manusia, jin dan hewan berpadu membangun dan menjaga. Angin, burung dan gunung bertasbih dan bersujud bersama. Semut pun terlindungi dari pasukan yang besar tanpa harus memasuki lubang perlindungan. Inilah gambaran ideal kehidupan di tanah Palestina. Hanya yang memiliki karakter seperti ini yang bisa memimpin dan hidup di tanah Palestina.
0 komentar: