Agar Terjamin Kesuksesannya
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Hidup ini hanya berujung pada surga atau neraka. Berujung pada pertemuan dengan Allah. Semua yang ada akan musnah, tidak tersisa. Namun, manusia terus terfokus pada bukan akhir hidupnya? Inilah penyebab keruwetan dan kegelisahan.
Semua peristiwa sudah tertulis. Tak ada yang bisa menghindari atau lari darinya. Maka, berserah diri adalah sikap yang paling utama. Ikuti saja takdir-Nya. Ikuti saja firman-Nya. Contoh saja sunnah para nabi dan rasul-Nya. Sebab poros hidup manusia berjalan pada jalur ketetapan ini.
Perhatian para petani, mengolah tanah dengan pupuk kimia. Hasil awalnya mencengangkan panennya. Namun pada akhirnya akan kembali kepada proses ekosistem yang telah ada di alam semesta. Perhatian para koruptor, awalnya mendapatkan kekayaan tak terkira. Namun pada akhirnya, tetap mendapatkan sesuai ukurannya. Yang diraih, hancur seketika.
Yang berjalan tidak pada takdirnya, hanya berakhir pada kerusakan. Kezaliman berakhir pada kehancuran. Allah membiarkan sementara. Pada saat dirinya telah merasa berkuasa segalanya, maka tibalah masa kehancurannya. Seperti itu perputaran hidup manusia.
Semuanya yang ada hanya perhiasan untuk menguji siapa yang terbaik amalnya. Yang terbaik amalnya, bukan mereka yang bergelar profesor. Bukan yang paling brilian intelegensinya. Bukan yang paling banyak penasihatnya. Bukan paling banyak pengalamannya. Bukan yang paling hebat teknologinya. Tetapi yang mengikuti firman-Nya dan contoh utusan-Nya.
Bila ingin terjamin hasilnya. Pasti kesuksesannya. Bahagia akhirnya. Selamat perjalanannya. Mudah urusannya. Disempurnakan dan diperbaiki apa yang telah dikerjakannya. Hanya ada satu jalan, ikuti firman-Nya dan contoh utusan-Nya.
Hidup itu teramat mudah. Hanya mencontoh mereka yang sudah mengikuti jalan-jalan-Nya. Tak harus pintar untuk mencontoh. Tak harus berfikir keras untuk mencontek. Melihat lalu mencontohnya. Mendengar lalu mengikutinya.
0 komentar: