Peta Jalan Manusia
Oleh:: Nasrulloh Baksolahar
Umat manusia yang jumlahnya puluhan milyar hanya terbagi 3 kelompok saja. Yang teguh di jalan yang lurus. Bingung dengan menapaki jalan kesesatan. Sombong dengan kekejamannya di jalan yang dimurkai.
Jalan yang lurus, hanya dengan menapaki jalan para Nabi dan Rasul. Jalan yang penuh tantangan. Menghalau bisikan hawa nafsu dan syetan. Menempuh jalan ujian. Namun, apakah semuanya berat bila ditolong oleh Allah? Apakah sulit bila diridhai Allah? Bisikan hawa nafsu dan syetan menjadi lemah dengan pertolongan Allah. Ujian menjadi indah bila semuanya berakhir dengan kesudahan yang baik, husnul khatimah.
Jalan yang sesat karena tak memiliki peta perjalanan. Perjalanan para Nabi dan Rasul dipalsukan. Kitab sucinya dipalsukan. Mereka berjalan dengan mengandalkan keterbatasan akal dan ilmunya. Padahal akal dan ilmu tidak akan bisa membawa pada kebenaran. Kebenaran itu hanya berasal dari Allah yang dipaparkan melalui kitab suci dan perjalanan para Nabi dan Rasul.
Apakah berguna sumber daya dan infrastruktur yang keberlimpahan untuk mencapai tujuan bila jalan yang dilaluinya adalah sesat? Apakah berguna mobil termewah dan logistiknya cukup bila jalan yang dilaluinya hanya berputar-putar saja di tempat yang sama tanpa mencapai tempat yang dituju? Semua bekal tak berguna. Bukankah target manusia itu mencapai tujuannya?
Jalan yang dimurkai. Bila Allah memurkai maka seluruh manusia akan memurkainya juga. Nabi pun dibunuh. Kitab suci pun direkayasa. Allah menampilkan penjajah Zionis Israel untuk membuktikan kebenaran firman-Nya. Apakah tentram hidup sebagai penjajah walaupun dilindungi dengan tembok benteng yang tak bisa ditembus? Dilindungi dengan persenjataan super modern? Dilindungi negara adi daya?
Hidup dalam kemarahan masyarakat dunia hingga batu pun membencinya, apakah tentram hidupnya? Diterima diplomasinya oleh negara lain lantaran campur tangan Amerika dan Barat yang menekan dengan ancaman. Bukankah kekuatan itu akan selalu bergulir? Seperti Sabda Rasulullah saw dalam menyikapi geopolitik saat itu, bahwa kaisar dan kisra akan lenyap dari muka bumi.
Jalan yang dimurkai adalah jalan tersulit, berat dan berisiko. Butuh sumber daya berkelimpahan, kerja ekstra keras setiap waktu, membangun benteng dan infrastruktur militer tercanggih hanya untuk menghadirkan rasa aman. Padahal hanya butuh keadilan dan kasih sayang untuk menghadirkan ketentraman. Inilah jalan super bodoh yang lebih rendah dari hewan ternak, anehnya karakter ini selalu ada di setiap zaman.
0 komentar: