Mengapa Berobat?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Ada sakit yang memang kita buat sendiri. Prilaku kezaliman pada dirilah penyebabnya. Makan yang haram dan tidak baik. Gaya hidup mewah, boros, dan berlebihan. Tidak memperhatikan tuntutan hak tubuh. Sakit untuk mengembalikan manusia ke jalan yang benar.
Ada sakit karena ujian dari Allah. Sudah menjaga seluruh kondisi penyebab sakit. Bergaya hidup sehat dan teratur. Namun sakit tetap menghampiri juga. Sakit untuk meraih pengampunan Allah.
Sakit akibat ulah diri sendiri, karena kita tidak memenuhi syarat-syarat untuk sehat. Kehidupan ini ada Sunatullah. Sakit itu ada asal usulnya. Tubuh itu memiliki sistem Sunatullah juga. Bentuk penghambaan kita kepada Allah adalah dengan mengikuti pola yang sudah Allah tetapkan pada tubuh kita. Gaya hidup sehat sebagai bentuk penghambaan.
Untuk apa tubuh diciptakan? Itulah yang harus kita ikuti. Bila kaki untuk berjalan, jangan segan berjalan. Proses internal tubuh yang ada, harus dijaga. Jangan merusak dan melawan Sunatullah yang ada. Sesederhana itu cara sehat.
Saat manusia merusak keharmonisan tubuh, maka untuk menjaga keharmonisan itu, Allah memberikan sinyal-sinyal sakit agar tahu apa yang rusak dan dimana lokasinya. Sakit itu proses pemeliharaan dari Allah agar manusia sadar, apa kezaliman yang dilakukan pada tubuhnya sendiri.
Yang melakukan terapi atau pengobatan, berarti dia sedang proses memohon ampun pada Allah, mengintropeksi kezaliman pada tubuhnya. Kita berobat bukan untuk sehat, namun karena mengikuti sunnah Rasulullah saw untuk berobat.
Saat Allah memberikan kesempatan untuk berobat, mengapa tidak dimanfaatkan rahmat Allah ini? Bila kita tak berobat, berarti zalim pada tubuh. Pada saat sudah berobat tapi tetap sakit, berarti sakit lebih baik bagi kita.
0 komentar: