Membaca Berita Langit
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Baca dan pahami semua peristiwa dari firman-Nya. Jangan hanya melihat alur peristiwanya saja. Satu peristiwa untuk membenarkan firman-Nya. Satu peristiwa untuk membuktikan takdir-Nya. Satu peristiwa untuk menjelaskan hukum-Nya yang tak pernah berubah sejak alam semesta ini diciptakan.
Sejak Rasulullah saw diutus, seluruh rahasia Lauhul Mahfudz diberitakan. Semua rahasia langit diturunkan. Tak butuh iblis, syetan dan jin lagi untuk menguping dan mencuri berita langit yang kemudian diinformasikan ke para dukun, peramal dan ahli sihir. Berita langit sudah ada dalam genggaman. Rahasia Lauhul Mahfudz setiap saat bisa dibaca secara gratis.
Firman-Nya sudah tuntas. Jibril sudah menyelesaikan tugasnya. Jadi, tak ada lagi rahasia yang belum terungkap dalam kehidupan ini. Seluruh berita masa lalu dan masa depan sudah diberitakan. Seluruh liku-liku hidup dan solusi sudah dijabarkan. Seluruh prinsip kebenaran, kesuksesan, kemungkaran dan penderitaan sudah diinformasikan. Jadi tak ada lagi yang tersembunyi.
Bukankah Allah sering mengungkapkan "Inilah jalan yang lurus!" Bukankah Allah telah menjabarkan jalan yang sesat! Bukankah Allah telah memberitakan kisah-kisah yang dimurkai Allah! Jalan-jalan sudah sangat jelas melalui peristiwa nyata yang dirasakan dan dialami manusia.
Adanya Hari Penghisaban atau Perhitungan. Adanya Mizan bagi amal perbuatan. Adanya Surga dan Neraka, karena semuanya sudah jelas. Ukurannya sudah jelas dan detail. Penjelasannya sudah terang. Setiap tindak tanduk manusia sudah ada rukun, syarat, tuntunan dan akibatnya.
Tersesat itu bukan takdir. Durhaka itu bukan takdir. Menjadi zalim, kafir, musyrik dan munafik itu bukan takdir. Tetapi sebuah pilihan dengan pertimbangan matang. Bukankah mereka menjelaskan alasan dan argumentasi pilihannya? Seperti yang terekam dalam Al-Qur'an bahwa setelah mati apakah ada kehidupan lagi? Mereka berargumentasi dengan tulang belulang yang sudah rapuh. Lalu, Allah membantahnya dengan tanah kering kerontang yang bila diturunkan hujan menjadi hijau kembali.
Dengan Al-Qur'an, jiwa manusia menjadi tentram, karena tahu apa yang akan terjadi di hari esok. Hari esok bukan rahasia lagi. Tahu efek perbuatan hari ini terhadap masa depannya. Sebab, Allah berjanji bahwa hukum-Nya tidak akan pernah berubah. Membaca Al-Qur'an berarti membaca Lauhul Mahfudz, berita dan rahasia langit.
0 komentar: