Kisah Talut-Jalut: Bekal Pertempuran Asimetris
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Hanya satu peperangan yang diabadikan dalam Al-Qur'an sebelum kelahiran Rasulullah saw. Perang yang para pelakunya diabadikan. Yang tahapan persiapannya dijelaskan. Yang fragmen perjalanan dan model penyeleksiannya dipaparkan. Lantunan rahasia munajat doanya pun diungkapkan. Semuanya dirangkai dalam satu kesatuan ayat yang bersambung. Sangat pentingkah pertempuran ini?
Dalam pertempuran ini, sosok Nabinya tidak dijelaskan. Namun sosok pemimpinnya justru yang diungkapkan. Peperangan yang tak terdeteksi adalah kekuatan mukjizat para Nabi dan Rasul. Tak ada kisah diturunkannya para malaikat yang membantunya. Ini peperangan natural tanpa kekuatan magis yang terlibat. Padahal ini kisah pertempuran antara yang memiliki kekuatan super power dengan yang tertindas. Yang memiliki infrastruktur militer yang kuat dan canggih dengan yang lemah. Inilah yang disebut perang asimetris.
Takdir yang terjadi pada pertempuran ini akan abadi hingga Hari Kiamat selama syarat-syaratnya terpenuhi. Yaitu hukum pergulatan, "Berapa banyak kelompok yang kecil mampu menghancurkan kelompok yang besar dengan ijin Allah." Pertempuran antara Talut dan Jalut. Jalut yang gagah perkasa berukuran raksasa dengan jumlah pasukan yang dikalahkan oleh Daud yang kecil nan lincah dengan pasukan yang kecil. Jadi tak perlu khawatir dengan kezaliman yang berkekuatan besar, karena menghancurkannya hanya butuh kekuatan kecil. Terkadang, hanya dengan kekuatan doa saja.
Fakta kelompok kecil bisa mengalahkan yang besar mulai diungkap. Andrew JR Mack tahun 1975 memuat artikel yang berjudul "Mengapa Negara-Negara Besar Kalah dalam Perang Kecil" dalam World Politics. Riset sejak tahun 1950 mengungkapkan, aktor-aktor yang lemah telah memenangkan sebagian besar konflik asimetris. Oleh karena itulah, mulai 2004, militer Amerika mulai fokus pada penanganan atas tantangan yang muncul dari pertempuran jenis ini. Kemenangan Vietnam, Bosnia dan Afghanistan sebagai contohnya. Bisakah ini terjadi di Palestina?
Syarat kemenangan kelompok ini hanya kepemimpinan yang dipegang oleh yang kuat dan berilmu. Prajuritnya mematuhi arahan pemimpin. Kuat dengan seteguk air walaupun disaat berkelimpahan. Orientasi hidupnya hanya bertemu Allah. Berkarakter sabar dan teguh serta mengandalkan pertolongan Allah. Yang nafasnya panjang dalam berjuang akan mengalahkan senjata canggih yang dipegang oleh mereka yang bermental lemah.
Kelompok kecil berani untuk lebih menderita hingga menanggung biaya yang lebih tinggi. Mengeksploitasi kelemahan relatif lawan. Berstrategi mengimbangi kekurangan dalam kuantitas atau kualitas kekuatan dan peralatan dengan strategi yang belum tentu bersifat militer. Memanfaatkan geografi alam untuk bertahan dan menyerang sehingga melemahkan keunggulan teknologi lawan yang biasanya hilang karena infrastruktur yang kurang mendukung dan sangat rentan akan munculnya dampak buruk bagi kemanusiaan.
Perang Talut-Jalut adalah peperangan asimetris yang dipaparkan dalam surat Al-Baqarah ayat 246-252. Mengapa dijelaskan dengan detail dari persiapan, perjalanan, penempaan hingga pertempurannya? Agar yang berkekuatan besar tidak menindas dan menzalimi kelompok yang kecil dan lemah. Sebab kelompok kecil pun mampu mengalahkan kelompok besar dengan ijin Allah dengan modal kekuatan yang seadanya.
0 komentar: