Semut-Semut Ababil Di Pertempuran Gaza
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Tank Markava 4 dan kendaraan tempur Tiger penjajah Israel telah berubah menjadi keranda mayat. Infrastruktur Militer yang canggih dan teraman justru menghadapi kerumitan dan kesulitan besar bila medan pertempuran yang dihadapi tidak sesuai konsep model yang telah ditentukan saat infrastruktur militer dirancang. Seperti Harimau, yang tidak bisa bertempur di lautan dan udara. Seperti Rajawali, yang tak bisa bertempur di dalam tanah.
Sistem Iron Dome penjajah Israel merupakan yang tercanggih di dunia dalam sistem pertempuran melawan rudal. Pesawat tempurnya, yang tercanggih dalam sistem pertempuran udara dunia. Hamas dan perlawanan Palestina tidak menggunakan arena rudal dan udara sebagai medan pertempuran utama, namun menggunakan sistem pertahanan dan penyerangan yang tidak dimiliki oleh penjajah Israel yaitu fasilitas terowongan Gaza yang dibangun sejak era 90-an.
Sistem rudal Hamas hanya untuk unjuk kekuatan lompatan teknologinya. Mempengaruhi dan menekan psikologis militer dan pemukim di pendudukan Israel bahwa jangkauannya sudah sampai ke Ibukota dan Bandara mereka. Sekaligus sebagai kamuflase penyerangan seperti pada 7 Oktober 2023, dimana sistem dan infrastruktur intelejennya ternyata lumpuh total.
Persenjataan tempur berat darat yang dirancang dalam kendaraan memiliki jangkauan terjauh dan terdekat. Hamas memanfaatkan ketidakmampuan tank dan kendaraan tempur dalam menembak dari jarak dekat, dengan melakukan serangan di titik nol dan dari belakang. Serta, pengembangan roket panggul dengan daya rusak tinggi dan efektif yang bisa dibawa melalui terowongan dan jalur yang sempit di perkotaan.
Tembok penjara penjajah Israel di sepanjang jalur Gaza, yang tingginya hingga 5 meter, dengan area lapang yang tak berpenghuni sejauh 1,5 km, memudahkan perlawanan Palestina dalam membaca arah pergerakan peralatan tempur dan pasukan penjajah Israel. Sebelum menyerang, pasti mereka akan menghancurkan tembok-tembok tersebut dengan buldosernya atau diruntuhkan dengan cara lain. Sebelum peralatan militer masuk, perlawanan Palestina sudah menyiapkan ranjau-ranjau penghancurnya.
Di dalam tank dan kendaraan tempur, apakah aman? Bukankah ada saat lelah, pegal, linu, takut dan khawatirnya? Ada saat hilang kewaspadaannya. Ini dijelaskan dalam Al-Qur'an di surat Al-Falaq bahwa waktu terlemah manusia adalah di waktu fajar dan malam hari. Inilah waktu terbaik dalam melakukan penyerangan di tengah kelalaian kewaspadaan.
Dari terowongan, pejuang perlawanan bergerak dari satu medan pertempuran ke medan pertempuran. Sedangkan pergerakan tank dan kendaraan tempur penjajah Israel tertahan dan tersendar di tengah lautan puing-puing bangunan yang dibuatnya sendiri. Inilah yang membuat titik pertempuran mudah di petakan. Dan prajurit Zionis Israel dalam cengkraman ketakutan.
Pakar militer Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi mengatakan bahwa penjajah Israel mulai menggunakan kendaraan tempur M-113 yang lama, sebagai pengganti kendaraan lapis baja Tiger yang sangat modern. Juga menggunakan tank Markava 3 kembali untuk menggantikan tank Markava 4 yang canggih, ini berarti penjajah Israel telah kehilangan banyak kendaraan modernnya.
Video penghancuran dan penyergapan kendaraan tempur dan pasukan penjajah Israel yang disiarkan oleh kelompok perlawanan adalah nyata, modern, dan tidak ada keraguan tentang video tersebut, dan bahwa hanya angka-angka yang mereka umumkan adalah satu-satunya yang telah didokumentasikan. Sedangkan yang disiarkan penjajah Israel bisa jadi berupa klaim semata.
"Semut-semut Ababil" telah diturunkan untuk menjaga Baitul Maqdis seperti Allah telah mengutus burung-burung Ababil untuk menjaga Baitul Haram. Dua tempat kemuliaan yang di jaga Allah.
0 komentar: