Rakyat Palestina Hanya Dijadikan Tontonan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Perang Bosnia, Afghanistan dan Vietnam, apa bedanya dengan penjajah Israel terhadap Palestina? Yang berkepentingan terhadap Bosnia hanya Serbia. Yang berkepentingan terhadap Vietnam dan Afghanistan hanya Amerika. Sekutu barat lainnya, sangat tidak terlalu berkepentingan walaupun membantu juga.
Kehadiran penjajah Israel di Palestina merupakan kepentingan global. Inggris memberikan mandat pencaplokan Palestina. Amerika, Inggris beserta sekutunya, mengirimkan penduduknya keturunan Yahudi ke Palestina. Juga, support persenjataan yang lengkap dan tercanggih. Penjajah Israel ditopang oleh oligarki, baik secara militer, ekonomi, informasi, data intelejen hingga diplomasi.
Yang berperang penjajah Israel, tapi yang sibuk bolak-balik berdiplomasi dengan negara Timur Tengah dan yang peduli terhadap Palestina adalah Amerika dan Inggris. Sekutunya pun memberikan pernyataan dukungan pada penjajah Israel. Hingga Ukraina ditinggalkan demi mendukung penjajah Israel. Pada sisi lain, adakah perusahaan multinasional yang peduli terhadap perang selain penjajah Israel dan Palestina? Tidak pernah ada. Namun sekarang mereka kebanyakan mendukung penjajah Israel.
Untuk menekan Palestina, Amerika memveto seluruh resolusi PBB yang bisa meringankan beban rakyat Palestina. Amerika pun menyiapkan bantuan dana, persenjataan hingga mengirimkan kapal induk dam kapal selam kepada penjajah Israel. Amerika baru saja mengesahkan Undang-Undang yang akan memghukum orang, lembaga dan pemerintah yang memberikan dana kepada Hamas, Jihad Islam dan faksi perlawanan lainnya yang disahkan pada 1 Nopember 2023.
Kali ini Amerika dan Israel kecolongan. Biasanya, sebelum mereka melancarkan tekanan kepada rakyat Palestina, baik berupa serangan, pengusiran dan kekerasan, Amerika melakukan lobi-lobi diplomasi yang diikat dengan perjanjian, pencabutan sanksi dan pemberian bantuan kepada negara Timur Tengah agar bungkam tak berkutik. Namun kali ini, rakyat Palestina mendahuluinya dengan melumpuhkan sistem pertahanannya.
Setelah Hamas berhasil melumpuhkan sistem pertahanan walaupun beberapa jam, barulah Amerika bergerak dari Presiden hingga Mentri Luar Negrinya ke Timur Tengah untuk melobi agar pertempuran tidak meluas, namun pada sisi lain tidak mau menghentikan genosida penjajah Israel kepada rakyat Palestina.
Sekjen PBB dan pejabat 18 Lembaga Dunia lainnya bersuara lantang agar dilakukan gencatan senjata. Namun semuanya tak berdaya. Penjajah Israel terus merajalela melakukan genosida. Dalam satu jam saja terjadi 100 serangan. Setiap 10 menit, 1 anak mati terbunuh oleh membabi butanya serangan. Sebuah surat kabar nasional menulis berita bahwa yang terjadi di Gaza bukanlah perang tetapi genosida.
Rakyat Palestina hanya dijadikan tontonan, seperti pesta rakyat di era Romawi di sebuah stadion, seekor singa menerkam seorang bayi, para penonton hanya bersorak sorai dan menjerit histeris saja. Sedangkan sang singa diberi makan, minum dan latihan agar kuat, sedangkan sang bayi dibiarkan. Tak ada yang bisa melakukan apa pun pada sang bayi.
0 komentar: