Merespon Fenomena Alam
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Umat Nabi Muhammad saw selalu memperhatikan peredaran matahari dan bulan. Setiap hari dan setiap waktu menenggadahkan ke langit. Melihat matahari untuk mengerjakan shalat. Melihat bulan untuk berpuasa dan berhaji. Alam semesta selalu dikaitkan dengan penghambaan diri kepada Allah.
Di setiap perubahan suasana alam. Di setiap perubahan warna alam karena efek cahaya matahari. Disetiap perubahan bayangan yang mencolok. Disitulah shalat ditegakan. Perhatian pada cahaya matahari direspon dengan rukuk, sujud, bertasbih dan memuji Allah. Menguak alam semesta untuk ketundukan kepada Sang Pencipta.
Memperhatikan cahaya bulan, berarti memperhatikan pergantian bulan-bulan dalam satu tahun. Sangat sederhana bukan? Pergantian cahaya bulan untuk mengendalikan hawa nafsu. Selama 3 hari di cahaya purnama disunahkan berpuasa mutih. Di setiap bulan ada hari-hari tertentu untuk berpuasa. Ada satu bulan berpuasa. Memperhatikan cahaya bulan direspon dengan pengendalian hawa nafsu.
Sebelum penutupan akhir tahun Hijriyah disambut dengan ibadah haji. Ibadah yang menyatukan hati, perasaan dan suasana kejiwaan kaum Muslimin. Ibadah yang menyatukan tujuan hidup dan menyatukan langkah gerakan penghambaan. Perhatian terhadap bulan dan matahari memperkokoh perhatian terhadap waktu yang dikaitkan dengan penghambaan.
Waktu dhuha disambut dengan shalat. Sepertiga akhir malam direspon dengan shalat. Waktu syuruq dijawab dengan shalat. Hari Senin dan Kamis diisi dengan pengendalian hawa nafsu yaitu berpuasa. Hari Jumat disambut dengan shalat Jumat. Merespon fenomena alam dengan beribadah.
Fenomena alam direspon dengan doa dan dzikir. Berdoa saat turun hujan. Shalat ketika tanah kering kerontang. Berdoa ketika petir dan kilatannya menyambar. Berdzikir ketika melihat keindahan alam. Bertakbir ketika berjalan di tanah yang menanjak.
Tujuan utama bertafakur dan bertadabur adalah menumbuhkembangkan jiwa kehambaan dan kelembutan hati. Setelah itu kesadaran bahwa tidak ada yang sia-sia dalam penciptaan alam semesta yang memunculkan kesadaran akan sains dan teknologi.
0 komentar: