Manajemen Berkebun, Belajar Dari Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati dan Muria
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Perjalanan ziarah ke sembilan Walisongo, terutama dari Sunan Gunung Jati dan Sunan Muria, memberikan banyak pelajaran tentang berkebun di sawah yang kering karena kemarau dan dataran tinggi yang cukup terjal. Tanah yang terjal antara 50-70 derajat ternyata dapat dimanfaatkan tanpa menimbulkan erosi dan kerusakan tanah.
Perjalanan melalui tol dari makam Sunan Gunung Jati menuju makam Syekh Jumadil Kubro di Semarang, telihat pemandangan unik di tanah sawah yang kering kerontang sepanjang tol. Beberapa sawah yang sebelumnya padi, namun menghadapi kemaru diubah menjadi tanaman pisang. Di saat tanaman lain mengering, pohon pisang masih terlihat hijau.
Walaupun musim kemarau cukup menghambat pertumbuhan buahnya, namun bila hujan sebentar saja, buah pisang akan cepat tumbuh. Di bawah pohon pisang terlihat sejumlah pohon lainnya yang terjaga dari sengatan sinar matahari karena tertutupi daun pisang. Setiap musim harus diantisipasi dengan menanam pohon tertentu agar tanah terus produktif.
Dari makam Syeikh Al Kubro, menuju Sunan Kudus lalu melanjutkan ke Sunan Muria. Udara yang sejuk dan dingin. Jalan yang mulai berkelok dan menanjak, mewarnai perjalanan ke makam Sunan Muria. Dari jendela bus, banyak perkarangan rumah yang ditumbuhi pohon Alpukat dan Petai. Semakin ke atas semakin banyak yang tumbuh.
Semakin ke atas, semakin banyak terlihat kebun milik warga yang cukup luas yang ditanami pohon Alpukat lalu petai. Ketika sampai di terminal bus, dilanjutkan perjalanan ke makam Sunan Muria dengan naik ojek yang medannya berkelok dan cukup terjal. Sang pengendara ojek melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, yang membuat was-was bagi yang baru pertama kali ke lokasi makam Sunan Muria.
Di sepanjang jalur ojek yang terjal dan naik, di sepanjang perjalanan, dipenuhi pohon Alpukat yang cukup besar dengan buahnya yang cukup lebat. Dataran yang tinggi dan terjal, diolah tanahnya tanpa sedikitpun terlihat erosi oleh air. Konsep terasering yang mungil memanjang dan dibawah pohon Alpukat yang dipenuhi pohon kopi, membuat tanah dataran tinggi disekitar Sunan Muria terjaga sumber airnya dan terhindar erosi.
Perjalanan dari Sunan Gunung Jati ke Sunan Muria banyak memberikan pencerahan tentang konsep berkebun. Mengelola tanaman yang cocok di musim kemarau. Manajemen tanah dan tumbuhan di dataran tinggi yang terjal tanpa menimbulkan erosi dan tetap menjaga sumber air.
0 komentar: