Kitab-Kitab Karya Sunan Walisongo
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Melacak jejak para Walisongo seringkali dilakukan dengan berziarah ke makam-makamnya saja, sangat jarang yang berinteraksi dengan karya mereka yang memuat ajarannya. Ada dua teks yang menjadi sumber rujukan Walisongo yaitu Teks Wejangan Sunan Bonang (Het Boek Van Bonang) yang menjadi bahan tesis Dr. Schrieke dan Kropak Ferrara yang menjadi tesis GJW Drewes.
Banyak sumber rujukan tentang Walisongo berupa babad, serat, suluk dan sejenisnya, hanya saja ditulis atas perintah para penguasa di masa jauh setelahnya, yang berpeluang digunakan untuk kepentingan politik tertentu. Dilihat dari sisi tersebut, Het Boek Van Bonang dan Kroprak Ferrara menjadi bahan otentik tentang ajaran Walisongo.
Het Boek Van Bonang sebuah tulisan pada daun lontar yang ditulis oleh Sunan Bonang, diyakini dapat yang mewakili ajaran Walisongo, sebab dia putra sekaligus murid Sunan Ampel. Berguru juga dengan angkatan pertama Walisongo yaitu Maulana ishaq, berteman dengan Sunan Giri, Raden Fattah, Sunan Gunung Jati, dan gurunya Sunan Kalijaga.
Het Boek Van Bonang sering disebut juga sebagai Primbon Bonang yang berisi ajaran tasawuf yang mendalam yang referensinya yang salah satunya berasal dari Ihya Ulumuddin dari Imam Al-Ghazali, Qut al-Qulub dari Abu Thalib al-Makki, Talkhis al-Minhaj dari Imam Nawawi. Sedangkan tokoh yang disebutkan dalam kitab tersebut adalah Abu Yazid Al-Busthami, Ibnu Arabi, Syeikh Abdul Qadir Jailani.
Menurut Poerbatjaraka dalam Majalah Djawa vol XVIII 1938, menyebutkan bahwa selain Primbon Bonang, Suluk Wujil diyakini ditulis oleh Sunan Bonang yang memuat pengetahuan tasawuf yang lebih dalam dan rahasia lagi yang membahas hakikat Ketuhanan.
Kropak Jawa atau Kropak Ferrara berisi ajaran Islam yang diajarkan kepada penduduk Jawa yang tersimpan selama tiga abad di perpustakaan Marquis Cristino, Ferrara, Italia. Isinya tentang dasar fikih, tasawuf, dan ilmu kalam, serta etika bersifat praktis. Naskah itu dibawa para pelaut Belanda dari pelabuhan Sedayu dekat Tuban menuju Eropa pada 1585.
Drewes menisbahkan Kropak Ferrara sebagai ajaran Maulana Malik Ibrahim (w. 1414). Judul risalah yang dimuat dalam naskah ini sama dengan judul risalah Imam al-Ghazali, Bidayat al-Hidayah (Menjelang Hidayah). Tetapi versi Maulana Malik Ibrahim adalah ringkasan dan tak semua yang diajarkan Imam al-Ghazali dikemukakan.
Sumber:
Rachmad Abdullah, Walisongo, Al-Wafi Publishing
Agus Sunyoto, Atlas Walisongo, Pustaka Iman
https://historia.id/amp/agama/articles/naskah-ajaran-islam-awal-di-jawa-DL3w6
0 komentar: