Kemampuan Membalikkan Keadaan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Berapa lama bersabar dalam perjuangan? Rasulullah saw menunggu hijrah terlebih dahulu. Rasulullah saw dan Sahabatnya menunggu Futuh Mekah untuk menikmati kebebasan yang sempurna. Sekualitas Rasulullah saw dan para Sahabat, berapa lama mereka bersabar? Rasanya sangat malu bila bercermin pada mereka.
1099 M Tentara Salib membantai Muslimin di Baitul Maqdis hingga banjir darah. 1187 M, Shalahuddin Al Ayubi baru bisa membebaskannya. Imam Al-Ghazali membangun konsep kejiwaan dan mentalitas para pembebas Baitul Maqdis. Syekh Abdul Qodir Jailani membangun pergerakannya. Sultan Nurudin Zanky mengimplementasikan menjadi sebuah kekuatan kekuasaan dan militer. Shalahuddin Al-Ayubi yang membebaskannya. Berapa generasi yang dibangun untuk membebaskan Baitul Maqdis? Kesabaran yang melewati ragam generasi.
Baghdad ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah dihancurkan oleh tentara Mongol pada 1258 Masehi. Namun pada 1260 M, Sultan Saifuddin Qhutuz dari kesultanan Bani Mamluk di Mesir berhasil mengalahkan pada perang Ain Jalut di Palestina. Butuh beberapa tahun bersabar untuk membalikan keadaan. Setelah pertempuran ini, Mongol tak lagi menakutkan. Ternyata bisa dikalahkan.
Fakta sejarah menunjukan bahwa Muslimin memiliki kekuatan untuk membalikkan keadaan. Dari dakwah bersembunyi-sembunyi yang tertindas dan tersiksa di Mekah, berubah menjadi pemenang saat Futuh Mekah. Dibantai dan dihancurkan oleh Tentara Salib dan Mongol, namun bisa tegak kembali dengan mengalahkannya. Apa rahasianya?
Kekuatan membalikkan keadaan merupakan karakter Muslimin yang dijanjikan oleh Allah kepada Rasulullah saw. Janji Allah ini terrekam pada surat Ad Duha ayat 3-5, "Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu. Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas."
Allah tidak sekedar berjanji tetapi juga membeberkan fakta-fakta yang telah terjadi. Fakta yang sudah dialami oleh Rasulullah saw sendiri sejak dilahirkan hingga diutus menjadi Rasul. Bukti sejarah diungkapkan untuk menguatkan dan meyakinkan jaminan Allah. Perjalanan sejarah perlu dipaparkan ulang untuk menentramkan dan bersemangat untuk menyongsong peristiwa sejarah berikutnya yang tak pernah terduga.
Allah memaparkan fakta sejarah tersebut dalam surat Ad Dhuha ayat 6-8, "Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu). Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan."
Allah sudah menjanjikan dan menjamin. Fakta sejarah akan jaminan kekuatan Muslimin untuk membalikkan keadaan dari lemah menjadi pemenang sudah diungkapkan di setiap jaman. Masihkah ragu dan terdiam untuk berikhtiar menyongsong kekuatan yang telah dijamin oleh Allah?
0 komentar: