Firaun Tak Sekejam Penjajah Israel
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Puncak kezaliman, bagaimana mengukurnya? Sangat mudah, perhatikan apa yang dilakukan terhadap bayi dan anak. Bila masih ada belas kasihan terhadap bayi dan anak, berarti belum mencapai puncak kebengisan. Namun bila tak peduli lagi, itulah puncak kezaliman dan kerusakan. Sebab, nuraninya sudah mati.
Sekejam apa pun orang. Sekeras apa pun hati. Bila masih tersentuh dengan suara tangisan bayi, berarti masih ada kelembutan. Bila masih bahagia dengan keceriaan anak, berarti pintu hidayah masih terbuka. Perbaikan diri masih terbesit dalam hati. Bila tidak ada, itulah tanda kekerasan dan kebutaan hati.
Korban di Gaza, di hari ke 30 serangan penjajah Israel ke Gaza telah mencapai 10.000 jiwa. Korban bayi dan anak-anak mencapai 4.000-an. Tempat wanita bersama bayi dan anak Palestina berlindung tetap terus dibombardir secara membabi buta. Apa maknanya? Inilah puncak kezaliman.
Puncak kezaliman Firaun ditandai dengan dibunuhnya setiap bayi laki-laki yang baru lahir. Khawatir dari bayi tersebut muncul sosok yang menggulingkan kekuasaannya. Bagaimana dengan penjajah Israel? Mereka membunuh semua bayi dan anak tanpa pandang bulu. Mana yang lebih kejam, Firaun atau penjajah Israel?
Firaun selektif membunuh bayi, namun penjajah Israel membunuh juga ibu, ayah, saudara, kerabat, teman dan tetangganya. Tidak hanya itu, penjajah Israel terus menghancurkan kota, desa, rumah, rumah sakit, menghentikan dan memutuskan distribusi makanan, air, bahan bakar serta obat-obatan. Mana yang lebih kejam?
Firaun pembunuh para bayi, bagaimana akhirnya? Pemimpin pelaku kekejaman peristiwa Ashhabul Ukhdud yang memasukkan bayi ke api, bagaimana akhirnya? Semuanya berakhir di lautan. Menerobos dan tenggelam di dasar lautan. Firaun merasa puncak kemenangan saat menjepit Nabi Musa dab kaumnya kelautan, namun ternyata Firaun sendiri yang terbunuh di tempat tersebut.
Bagaimana akhir kisah kekejaman para penguasa, Firaun, terhadap bayi dan anak? Bagaimana kisah akhir dari mereka yang lebih kejam dari Firaun? Tentu saja akan lebih keras azabnya. Hingga batu, daratan yang diinjaknya, pun mengharapkan kematiannya.
0 komentar: