Filosofi Pendidikan Nabi Ibrahim dan Keluarga Imran
Membangun generasi, belajarlah pada Nabi Adam, Nuh, Ibrahim dan keluarga Imran. Nabi Adam pembangun generasi manusia pertama. Nabi Nuh pembangun generasi manusia kedua. Jarak keduanya 10.000 tahun atau 100 abad. Dari keturunan Nabi Nuh terlahirlah beragam bangsa di dunia saat ini.
Dari Nabi Ibrahim melalui Nabi Ismail terlahirlah Nabi Muhammad saw yang menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. Dari Nabi Ibrahim melalui Nabi Ishak kemudian ke keluarga Imran terlahirlah Nabi Isa, yang kemudian oleh pemeluk Kristen disebut Yesus Kristus. Inilah generasi terbesar di kolong jagat raya ini. Mengapa disebutkan keluarga Imran bukan Nabi Yaqub?
Keturunan Nabi Yaqub yang disebut Bani Israel merupakan komunitas yang sedikit secara jumlah maupun agamanya yaitu agama Yahudi. Secara umat dan agama cendrung tertutup untuk golongan mereka saja. Itulah sebab disebutkan keluarga Imran bila berbicara tentang sebuah umat.
Apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan keluarga Imran? Bagaimana hasil didikan mereka? Keturunan Nabi Ibrahim melalui jalur Nabi Ismail mengabdikan hidupnya di sekitar Kabah. Membangun, memelihara, menjaga, memperbaiki Kabah. Menjamu dan menyambut umat manusia yang berhaji. Mereka tetap hidup bersama Kabah.
Keturunan keluarga Imran yaitu Siti Maryam dan Nabi Isa mengabdikan hidupnya di Baitul Maqdis atau Masjid Al-Aqsha. Keluarga Imran telah menazarkan keturunannya untuk mengabdikan di Baitul Maqdis. Oleh sebab itulah Maryam terus beribadah di tempat ini.
Saat Dajjal hendak mengepung dan menghancurkan kaum Muslimin di Masjidil Aqsha, maka datanglah Nabi Isa. Beliau shalat bersama kaum Muslimin, lalu ikut berperang bersama Muslimin melawan Dajjal. Dajjal pun terbunuh di tangan Nabi Isa. Keturunan keluarga Imran, penjaga Baitul Maqdis sejati.
Bukalah surat Al-Baqarah dan Ibrahim. Banyak doa Nabi Ibrahim untuk keturunannya yang dipanjatkan kepada Allah. Itulah filosofi pendidikannya. Bukalah surat Al-Imran, banyak doa keluarga Imran dan saudaranya untuk keturunannya. Itulah filosafi pendidikan keluarga Imran. Belajarlah dari Nabi Ibrahim yang merupakan bapak semua para Nabi dan Rasul. Belajarlah dari sebuah keluarga biasa saja yang berhasil melahirkan Nabi.
0 komentar: