Fakta Brutal Perang Di Gaza Dibanding Perang Lainnya
Oleh Nasrulloh Baksolahar
1. Kekuatan Militer
Palestina tidak mempunyai angkatan darat, angkatan laut atau angkatan udara. Yang ada hanya Pasukan Keamanan Nasional Palestina yang terdiri dari paramiliter dari Otoritas Nasional Palestina (PNA) yang tanggung jawabnya hanya mencakup penegakan hukum secara umum.
Berbeda dengan Palestina, Israel mengoperasikan aparat militer yang sangat besar. Menurut Neraca Militer 2023 Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS), Israel memiliki 169.500 personel militer aktif di angkatan darat, angkatan laut, dan paramiliter. Sebanyak 465.000 lainnya merupakan pasukan cadangan, sementara 8.000 lainnya merupakan bagian dari paramiliter.
2. Korban Perang
Hingga 7 November 2023,
korban sipil tewas akibat agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina, selama satu bulan melebihi jumlah korban meninggal dunia 9.200 warga Ukraina dalam perang Rusia vs Ukraina sejak pecah 2022 lalu.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sebanyak 10.022 warga Palestina tewas imbas serangan Israel di Gaza, dengan 4.104 di antaranya merupakan anak-anak dan 2.641 lainnya perempuan.
3. Bom Yang Dijatuhkan
Hingga 2 Nopember 2023
Tentara Israel telah menjatuhkan 18.000 ton bom di Jalur Gaza sejak 7 Oktober. Artinya, bom-bom itu lebih dahsyat 1,5 kali lipat kekuatan ledakkan dibanding di Hirosima Jepang pada Perang Dunia II.
Enam hari pertama perang di Gaza, Israel sudah menjatuhkan setidaknya 6 ribu bom. Itu hampir setara dengan bom yang dijatuhkan AS di perang Afghanistan selama setahun. Padahal, wilayah Afghanistan 1.800 kali lebih besar dari Jalur Gaza. Itu menunjukkan betapa masifnya kekejian Israel di Gaza.
4. Bom Fosfor
Penggunaan amunisi fosfor putih atau bom fosfor ini mendapat kecaman dari berbagai kalangan di dunia. Sebab, senjata ini tidak hanya menghancurkan tempat dan benda dengan membakar, tetapi juga orang. Senjata ini memiliki efek pembakar yang signifikan, sehingga menyebabkan masyarakat sipil bisa terluka parah.
Ini bukan pertama kalinya bagi Israel menyerang dengan bom fosfor ke Jalur Gaza. Human Rights Watch (HRW) bahkan melaporkan bahwa Israel marak menggunakan senjata ini pada konflik Israel-Gaza tahun yang berlangsung dari 2008 hingga 2009. Bom ini ditujukan di pemukiman padat rakyat sipil.
Amerika Serikat pernah menggunakan bom fosfor yang cukup masif dalam Perang Vietnam (1955—1975). Namun, AS menggunakan granat fosfor putih untuk menghancurkan kompleks terowongan Viet Cong. Senjata itu dapat membakar semua oksigen dan mencekik tentara musuh yang berada di dalamnya.
5. Bom Termobarik
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga telah menggunakan bom termobarik (thermobaric bombs) atau bom vakum. Senjata ini mengakibatkan kehancuran yang luas dan kemampuan untuk meratakan bangunan bertingkat tempat tinggal rakyat Gaza.
AS juga menggunakan bom termobarik di Afghanistan, pertama pada 2001 dalam upaya untuk melenyapkan pasukan Al Qaidah yang bersembunyi di pegunungan Tora Bora
Bila bom-bom di perang selain Gaza cendrung bertujuan menghancurkan kekuatan militer lawan, namun di Gaza sebagai besar ditujukan untuk warga sipil yang bertujuan genosida dan mengusirnya dari tanah Gaza ke negara-negara lain.
0 komentar: