Takdir-Nya Sesuai Kehendak Hamba-Nya
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Bila bertakwa, maka takdir itu sesuai "keinginan" manusia. Banyak Sahabat yang mendatangi Rasulullah saw dalam peperangan. Mereka memohon mati syahid. Bahkan ada yang memohon syahid dengan tebasan pedang atau anak panah yang mengenai bagian tertentu. Rasulullah saw hanya bersabda, "Bila bicaranya jujur maka akan meraih yang dinginkannya." Ternyata mereka meraih sesuai yang diinginkannya.
Takdir itu sesuai prasangka hambanya. Beberapa hari sebelum wafatnya, Rasulullah saw bersabda, "Janganlah mati kecuali dalam berprasangka baik kepada Allah." Indeks keyakinan konsumen akan mempengaruhi kondisi ekonomi sebuah negara dalam beberapa waktu kedepannya. Semakin positif tingkat keyakinannya, semakin baik kondisinya.
Takdir itu sesuai dengan doa-doa yang dipanjatkannya. Diutusnya Rasulullah saw di Mekah. Melimpahnya air dan buah-buahan di Mekah karena sebab doanya Nabi Ibrahim. Ingin tahu takdir? Periksalah prasangka dan doa yang dipanjatkan.
Para penentang Nabi sering meminta kepada para Nabi dan Rasul agar segera ditimpakan azab kepada mereka. Walaupun para Nabi menjawab bahwa itu hak-Nya Allah. Mereka terus memaksanya. Akhirnya kaum tersebut diazab karena permintaannya sendiri
Iblis meminta dipanjangkan umur hingga Hari Kiamat. Bisa menggoda dan menjerumuskan manusia. Oleh Allah diperkenankan permintaannya. Takdir iblis sesuai permintaannya sendiri.
Allah Maha Kuasa untuk mengabulkan seluruh permintaan, doa dan prasangka manusia tanpa sedikitpun lelah dan mengurangi kekayaan-Nya. Yang membatasinya hanya rahmat-Nya yang menginginkan kebaikan pada yang beriman. Sebab manusia bodoh terhadap kebaikan dirinya.
Bukankah di surga manusia menikmati segala yang diinginkan, ditambah dengan yang melampaui keinginannya? Bukankah kenikmatannya terus ditambah? Bukankah kenikmatannya abadi tanpa pernah habis dan tak sedikitpun mengurangi kekayaan-Nya sedikitpun?
0 komentar: