Penciptaan Manusia, Ujian Bagi Alam Semesta, Malaikat dan Iblis
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Alam semesta diciptakan. Lalu Allah menguji langit dan bumi dengan Firman-Nya dalam surat Al Fushshilat ayat 11 , "Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa. Keduanya menjawab, "Kami datang dengan patuh." Langit dan bumi lulus dari ujian karena mengikuti perintah Allah dengan kepatuhan bukan pemaksaan.
Allah menguji Malaikat dan Iblis dengan penciptaan manusia yang akan dijadikannya sebagai khalifah di bumi. Bumi dan langit sudah lulus ujian dengan mematuhi bahwa mereka melayani dan ditundukkan bagi manusia sambil tetap bersujud dan bertasbih kepada Allah. Bagaimana dengan malaikat dan Iblis?
Respon malaikat dalam menghadapi ujian dengan bertanya terlebih dahulu, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana?" Para malaikat tahu dari pemberitahuan Allah, bahwa tidak ada sesuatu yang lebih dibenci oleh-Nya selain pertumpahan darah dan perusakan di bumi. Lalu dilanjutkan, "Sedangkan kami (malaikat) bertasbih memuji-Mu dan mensucikan nama-Mu."
Respon Iblis saat mendapatkan ujian dengan penciptaan manusia, justru membanggakan diri dengan berkata, "Bukankah aku lebih baik karena diciptakan dari api sedang manusia berasal dari tanah?" Setan tidak menerima takdir yang telah diciptakan bagi keturunan Nabi Adam. Justru memproklamasikan perlawanan, "Akan menggoda keturunan Adam hingga mengikuti jejak langkahnya." Allah memenuhi keinginan Iblis.
Malaikat baru menyadari mengapa manusia dijadikan khalifah setelah Allah memerintahkan Nabi Adam menyebutkan seluruh benda-benda yang ada di muka bumi. Allah hanya berfirman bahwa Allah Maha Mengetahui. Malaikat belum diberitahu oleh Allah bahwa dari keturunan Nabi Adam akan muncul para Nabi dan Rasul, orang-orang shaleh dan calon-calon penghuni Surga. Malaikat pun lulus menghadapi ujian ini.
Manusia merupakan ujian terbesar bagi alam semesta, malaikat dan Iblis. Alam semesta dan malaikat lulus ujian. Sedangkan Jin tidak lulus ujian. Bagaimana dengan manusia itu sendiri? Ada yang lulus seperti alam semesta dan malaikat. Ada pula yang tidak lulus seperti Jin.
Ujian manusia adalah perintah dan larangan dari Allah. Syariat dari Allah. Ego diri dan bisikan syetan. Takdirnya. Allah membimbing dan menolongnya dengan diturunkan para Nabi dan Rasul. Malaikat melindungi manusia dari depan dan belakang. Namun manusia justru tetap lebih banyak yang mendurhakai dan menentang Allah. Golongan yang selamat jauh lebih kecil. Padahal masa ujian itu amat pendek, hanya sepanjang umurnya. Tidak seperti alam semesta dan malaikat, ujiannya sepanjang manusia masih ada di jagat raya.
0 komentar: