Menghitung Kekayaan Para Nabi dan Rasul
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Semua para Nabi memproklamasikan prinsip yang sama. Salah satunya, imbalannya dari Allah bukan manusia. Ini terekam di sejumlah ayat surat Asy-Asyuara. Apakah berarti di akhirat saja atau di dunia juga? Di dunia terhina di surga jadi raja?
Nabi Ibrahim mampu mengembara dari Masetopania, Palestina, Mesir dan Mekah? Apakah ini bertanda kemiskinan? Bukankah perjalanan antar benua dan negara membutuhkan perbekalan? Bukankah ciri yang hartanya melimpah itu sering melakukan perjalanan jauh?
Nabi Ismail bersama Ibunya Siti Hajar menjadi pengendali Mekah karena menguasai mata air zamzam lebih dari 100 tahun. Nabi Ismail menikah dengan putri pemimpin suku Jurhum. Ahli memanah seperti yang disebutkan Rasulullah saw. Membangun Kabah.
Nabi Yusuf seorang pejabat negara yang mengelola keuangan negara. Nabi Musa menjadi anak angkat Firaun. Saat ke Madyan mengelola ternak dan perkebunan yang sangat luas. Nabi Daud dan Sulaiman seorang raja yang melampaui kerajaan yang saat itu ada.
Perintah berzakat diperintahkan kepada setiap Nabi dan Rasul. Bertanda seluruh Nabi memiliki kekayaan yang melebihi Nisab dan menggengam kekayaan dalam waktu lama. Nabi Nuh memiliki kekayaan untuk membuat kapal yang besar dan kuat untuk mengarungi badai yang terbesar di bumi. Berapa kekayaan untuk membuat kapal?
Dalam Al-Qur'an, para Nabi dan Rasul "berkeliaran" di pasar-pasar. Bukankah yang berada di pasar adalah para saudagar? Untuk membuktikan bahwa kekayaan para Nabi berkelimpahan adalah kisah Nabi Ayub. Yang ujiannya tentang dirinya sendiri. Dari hartanya yang berlimpah, "dimiskinkan" oleh Allah, lalu dikembalikan lagi keberlimpahannya. Bukankah figur kepribadian seluruh Nabi dan Rasul adalah sama.
Para Nabi dan Rasul dikelilingi oleh kaum yang lemah. Bagaimana menghidupi mereka, bila Nabi tidak memiliki kekayaan yang berlimpah? Nabi Saleh memberikan unta betina agar seluruh kaumnya bisa minum dari susunya. Nabi Musa dan Harun mencukupkan seluruh kebutuhan Bani Israel yang miskin dan tertindas dari Mesir ke Palestina. Mari hitung berapa kekayaan yang dibutuhkan untuk itu? Para Nabi dan Rasul tak butuh imbalan manusia karena telah dijamin kekayaannya oleh Allah.
0 komentar: