Konsumsi, Investasi dan Sedekah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Akhirat sebuah mindest kemanfaatan dan investasi. Bila konsumtif pun orientasinya sebagai penunjang kemanfaatan dan investasi. Bukan penghamburan dan kesia-siaan. Konsumtif, investasi dan sedekah merupakan keseimbangan pengelolaan harta agar kehidupan bergerak seimbang dan berkelanjutan.
Beriman, sehat dan ada makanan untuk hari ini, itulah keseluruhan hidup. Rutinitas aktivitas keseharian seharusnya bergerak pada poros ini. Iman itu hati. Sehat itu raga. Makan itu pemenuhan nafsu agar tidak melemahkan hati untuk fokus mengabdi pada Allah.
Jangan abaikan nafsu. Jangan mengumbar nafsu. Penuhilah dan sayangilah. Nafsu itu bagian dari amanah kehidupan yang harus dikelola. Bagaimana nafsu bisa membangun kehidupan? Dari rasa lapar dan haus, bukankah kehidupan menjadi bergerak? Bukankah raga menjadi sehat? Inilah rambu pengelolaan nafsu.
Ibadah yang khusyuk itu dimulai dari pemenuhan nafsu. Dalam kondisi lapar dan haus, bisakah khusyuk? Rasulullah saw memerintahkan untuk makan dan minum dulu bila sudah tersaji, kemudian shalat. Bila ngantuk, agar tidur terlebih dahulu.
Investasi itu bukan untuk laba keuntungan sekarang tetapi menjaga dan menyiapkan masa depan yang lebih baik. Mengolah tanah dan menanam itu investasi. Membangun aliran sungai, selokan, bendungan dan waduk itu investasi. Membangun infrastruktur dan teknologi apa pun itu bagian dari investasi. Ini merupakan Sunah Rasulullah saw.
Investasi itu bagian dari konsep amal jariah yang balasannya terus mengalir walaupun usia telah diutup. Maksimum investasi sepertiga dari penghasilan sisanya pengeluaran konsumtif pribadi dan pengeluaran yang disalurkan melalui pihak lain. Bila melebihi batas ini akan merusak investasi itu sendiri. Penawarannya berkelebihan.
Perbandingan investasi dan hasil itu bisa satu berbanding satu (1:1). Satu berbanding sepuluh (1:10). Satu berbanding tak terhingga (1:-). Salah satu rahmat Allah adalah memberikan hasil berlimpah dari investasi untuk memenuhi sifat konsumtif manusia.
0 komentar: