Keterkaitan Sabar Dalam Ragam Tantangan Kehidupan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Apa keterkaitan sabar dengan penyelesaian masalah? Allah memerintahkan meminta pertolongan dengan bersabar dan shalat. Saat diuji dengan sedikit ketakutan akan kekurangan makanan, buah-buahan, harta dan kematian, diperintahkan bersabar. Bukankah solusi itu hadir dari berfikir yang kemudian melahirkan strategi? Mengapa yang diperintahkan justru bersabar? Apa kaitan sabar dengan persoalan kehidupan?
Saat kaum Muslimin menghadapi tipu daya Munafikin, Yahudi dan Musyrikin yang diperintahkan hanya bersabar. Al-Qur'an menyatakan dengan sabar dan takwa maka seluruh tipu daya mereka hanya memberikan efek sedikit saja. Mengapa tipu daya dihadapkan dengan bersabar?
Saat Muslimin menghadapi serangan mendadak di perang Uhud, mengapa yang diperintahkan bersabar dan bertakwa? Padahal jenis serangan mendadak sangat mematikan. Saat tak siap, kehancuran yang didapat. Serang kilat dijadikan strategi efisien untuk menghancurkan yang tak siap. Tetapi mengapa yang diperintahkan hanya sabar dan takwa? Apa kaitan sabar dan takwa dengan kemiliteran?
Bukankah sabar cendrung diinterpretasikan sebagai gerakan yang lambat? Padahal saat diserang mendadak harus bertindak cepat. Butuh menyadarkan adanya serangan dengan cepat. Apa kaitan kesabaran dengan kecepatan berstrategi, mobilisasi sumber daya dan tindakan?
Dalam banyak perlawanan dan penentangan dari kaumnya, para Nabi dan Rasul hanya diperintahkan untuk bersabar hingga datangnya ketetapan Allah. Allah menegaskan bahwa mereka bisa diazab langsung, namum segala sesuatu sudah ada takdir yang tertulis di Lauhul Mahfudz. Bersabarlah untuk menunjukkan karakter kehambaan.
Dalam kesabaran ada karya yang harus dilakukan. Al-Qur'an memerintahkan memadukan sabar dan shalat, sabar dan takwa. Dalam kesabaran ada ketentraman dan keteguhan hati yang terhindar dari ketergesahan. Ketergesahan penyebab segala strategi, tindakan dan sumber daya tidak tepat, efektif dan efisien. Disinilah dibutuhkan kesabaran. Kesabaran dapat melahirkan tindakan kecil dan sesaat yang menghasilkan ledakan besar, inilah yang dibutuhkan.
Petarung yang sejati tidak akan menghamburkan beragam jurus untuk menghancurkan lawan. Biarkan lawan bergerak membabi buta. Berdiam, berfikir dan menghindari sejenak. Saat lawan terlena hanya satu gerakan sederhana mampu menghancurkan lawan yang paling tangguh. Itulah mengapa harus bersabar dalam setiap persoalan.
0 komentar: