HAMAS Perang Terbuka
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
HAMAS melalui sayap militer Izzudin Al-Qassam dengan gagah berani memasuki wilayah Palestina yang dijajah Yahudi Israel. Wilayah yang dimasuki ke arah utara Gaza, berarti menuju Tel Aviv yang saat ini menjadi ibu kota penjajah Israel. Menuju utara berarti semakin luas pula wilayah laut yang bisa dikendalikan dan semakin mudah roketnya menghantam Tel Aviv.
Pertempuran kali ini bukan serangan pukul lalu mundur (Hit and run). Bukan pula serangan roket melalui udara yang biasa dilakukan, setelah itu selesai. Pertempuran kali mencoba pengerahan pasukan darat berupa infantri dan kavaleri yang bertujuan penguasaan wilayah. Sebab, kemenangan mutlak bukan pada serangan udara, tetapi serangan darat.
HAMAS menginformasikan bahwa pasukan baru telah masuk ke kota yang telah diserangnya untuk menggantikan pasukan yang lama, ini menandakan akan terus terjadi penguasaan wilayah yang langgeng. Setelah ini, apakah penduduk Gaza akan memasuki kota-kota yang telah dikuasai HAMAS? Bila benar, berarti perang darat yang terbuka menjadi strategi baru. HAMAS akan lebih mudah memasuki seluruh kota-kota Palestina yang dikuasai penjajah Israel.
Masuknya HAMAS ke kota-kota yang dijajah Israel merupakan momentum tepat. Para penyokong Israel sedang "babak belur" di negrinya sendiri. Eropa sibuk dengan Rusia di perang Ukraina. Memenuhi kebutuhan pangan dan gasnya saja babak belur. Ekonomi Amerika tidak setangguh dulu lagi. Peran Eropa dan Amerika terus terkikis. Timur Tengah mulai membandel kepada Amerika dan mulai melirik aliansi strategis dengan Rusia, Cina, dan India. Bisakah Eropa dan Amerika memberikan bantuan militer ke penjajah secepat dulu lagi?
Serangan HAMAS melalui udara, darat dan laut, merupakan sejarah baru perlawanan. Dari demonstrasi, batu, senjata tajam, senapan, roket dan roket sekarang serangan besar-besar merupakan lompatan luar biasa. Mengapa HAMAS harus melakukan hal ini? Untuk menyeru kepada seluruh rakyat Palestina bahwa mereka sudah memiliki kekuatan walapun dalam kepungan dan blokade yang luar biasa.
HAMAS menyerukan perlawanan semesta dan persatuan dari mereka yang tinggal di Tepi Barat maupun yang berbaur dengan penjajah Israel. Di saat penjajah Israel sedang dalam konflik internal yang tajam berkaitan kasus korupsinya Perdana Menterinya dan upaya memberangus Mahkamah Agungnya agar tunduk pada penguasa. Persoalan ini menimbulkan perpecahan yang mendalam di internal penjajah Israel.
Saat ini HAMAS tidak sendirian, di Tepi Barat pun bermunculan gerakan perlawanan terhadap penjajah Israel. Di perbatasan Libanon, penjajah Israel harus menghadapi Hizbullah. Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Palestina sudah meyakini bahwa mengakhiri penjajahan Israel hanya dengan perang bukan perundingan lagi. Inilah yang memberanikan HAMAS melakukan perang terbuka dengan penjajah Israel.
0 komentar: