Bank Data Persoalan dan Solusi Dari Jejak Para Nabi dan Rasul
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Akal itu cendrung berfikir linier, berjenjang, teratur dan sistematis. Jika ada perubahan, akal akan menghadapi kebingungan terlebih dahulu. Sebab, belum ada memori dan rekaman data sebagai dasar untuk berreaksi. Dalam kondisi ini, apa yang harus dilakukan?
Bacalah sejarah para Nabi dan Rasul. Bacalah jejak-jejak kehidupan manusia yang diridhai Allah yang terrekam dalam Al-Qur'an. Inilah sejarah manusia paling sukses dan berpengaruh sepanjang umur jagat raya. Inilah sejarah yang valid tidak ada manipulasi. Inilah sejarah dengan fragmen paling ekstrim dalam perjalanan manusia.
Mengapa para Nabi dan Rasul menjadi manusia yang paling berat ujiannya? Sebab mereka menjadi contoh terbaik bagi seluruh manusia dalam menghadapi tantangan kehidupan. Bagaimana penyelesaian yang tuntas, tepat, mudah dalam waktu yang pendek? Bagaimana menghadapi tantangan kehidupan dengan sumber daya yang minimal? Ikutilah jejak para Nabi dan Rasul.
Selain para Nabi dan Rasul akan menghadapi ujian yang lebih ringan. Bila kita mengambil pemecahan persoalan dari mereka, bagaimana akibatnya? Tantangan akan dilalui dengan mudah dan ringan. Sebab, solusinya jauh melampui persoalannya. Solusinya diambil dari tantangan yang paling pelik dari para Nabi dan Rasul, sedangkan persoalan yang dihadapi tak sepelik yang dihadapi para Nabi dan Rasul. Inilah rahmat-Nya.
Membaca sejarah para Nabi dan Rasul, berarti merekam secara komprehensif seluruh persoalan perjalanan kehidupan dan juga solusinya. Manusia hanya mengulangi tantangan kehidupan yang pernah dialami oleh para Nabi dan Rasul. Tak ada solusi yang terbaik kecuali yang dicontohkan para Nabi dan Rasul.
Akal dan hati dipenuhi referensi dan literasi persoalan dan solusinya. Ini menjadi ensiklopedi terlengkap dan sempurna yang tersimpan dalam memori data manusia. Dengan "bank data dan informasi sejarah para Nabi dan Rasul" ini, akal akan mudah mengambilnya bila menghadapi tantangan.Tak ada lagi yang membuat kening berkerut untuk berfikir lama dan jiwa terguncang, sebab sudah memiliki seluruh bank data persoalan dan solusi hingga yang belum pernah dialami dan dilakukannya sekalipun.
Sekarang ini, bukankah data dan informasi menjadi intangible asset yang powerful? Bukankah data intelejen mampu menghancurkan kekuatan sebesar apapun dengan cara yang sederhana? Umat Islam sudah dibekali itu semua dengan kisah-kisah dalam Al-Qur'an.
0 komentar: