Agar Selaras Dengan Hukum Kesuksesan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Apa dasar seseorang berkarya? Adanya keyakinan. Banyak yang mempengaruhi keyakinan seseorang dengan proyeksi dan prediksi berdasarkan data, informasi dan hasil survei. Padahal tak ada sesuatu pun yang bisa dikendalikan oleh manusia. Itulah sebab, keyakinan yang positif cepat berubah ke negatif.
Keyakinan itu harus ada sandaran dan naungannya. Apa yang terkuat? Berdasarkan proyeksi, prediksi, informasi dan data berdasarkan trend saat ini? Rasulullah saw bergerak dari satu kabilah ke kabilah dengan menjanjikan kemenangan atas Persia dan Romawi. Semua kabilah sinis dan mentertawakannya. Sebab, proyeksi dan trendnya tidak mungkin, apalagi tidak memiliki topangan yang kokoh. Mengapa Rasulullah terus bergerak?
Pondasi sandaran terkuat yang melahirkan keyakinan adalah Allah. Asmaulhusna-Nya Allah. Sifat-Nya yang Rahman dan Rahim. Jaminan dan janji-Nya. Bukankah alam semesta ini ciptaan-Nya? Bukankah kebaikan alam semesta ini karena kasih sayang-Nya?
Bagaimana karya yang dijamin kesuksesannya? Lakukan yang diperintahkan Allah. Ikuti yang dicontohkan Rasulullah saw. Para Nabi dan Rasul bergerak atas bimbingan wahyu. Strateginya berlandaskan wahyu. Prosesnya berdasarkan wahyu. Buahnya, kekuatan penghalang yang paling kuat pun bersimpuh di kakinya hanya dengan sebuah tongkat.
Yang mengikuti wahyu dan Sunnah Rasulullah saw berarti bergerak sesuai dengan hukum kehidupan di jagat raya. Sesuai dengan garis takdir. Sesuai dengan hukum kesuksesan yang telah diciptakan bersama kehidupan ini. Kegagalan terjadi karena melawan hukum kesuksesan. Inilah sebab para Nabi dan Rasul selalu sukses dalam berkarya karena mengikuti hukum kesuksesan.
Mengapa berkarya? Bukan untuk hasil dan prestasi. Bukan untuk capaian target dan obsesi. Hanya untuk mengais ampunan, rahmat dan ridha-Nya. Bila rahmat-Nya sudah tercurah, apakah ada kegagalan? Apakah ada yang bisa menghalangi kesuksesan?
Dalam ampunan dan rahmat-Nya tercurah kebun yang berbuah dan mata air yang melimpah. Kesuksesan adalah buah dari ampunan dan rahmat-Nya. Berkarya adalah ikhtiar mengais ampunan dan rahmat-Nya. Berkarya itu hasil keyakinan yang bersandarkan pada Allah.
0 komentar: