Agar Bisa Memulai Langkah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Saat akal tak bisa membaca masa depan. Saat akal tak memiliki pengalaman akan masa lalu. Saat akal menghadapi kondisi baru yang tak pernah diperhitungkan. Saat akal dihadapkan pada lautan informasi yang membingungkan. Bisakah akal berfikir untuk menentukan langkah?
Saat di kegelapan. Saat dalam kebingungan. Saat terkepung dalam tarikan ajakan yang menggiurkan. Saat dihimpit ragam kegelisahan dan ketakutan. Bagaimana cara memulai langkah awal?
Agar akal bisa berfikir. Agar mata bisa menatap. Agar telinga terbuka untuk mendengar. Agar badan bisa berdiri tegak. Agar tangan mulai bisa diayunkan. Agar kaki bisa digerakkan. Yang harus dihidupkan pertama kali adalah hati Hati yang penuh keyakinan. Keyakinan menjadi pondasi setiap langkah.
Keyakinan tak membutuhkan sumber daya. Keyakinan tak harus ada penopang material. Keyakinan hanya butuh satu sandaran dan gantungan. Yaitu, Allah. Langkah awal hanya butuh keyakinan kepada Allah. Manusia selalu memiliki modal untuk melangkah yaitu iman kepada Allah.
Keyakinan kepada Allah sudah disuntikkan oleh Allah sebelum manusia dilahirkan. Ini modal pertama dan utama kehidupan. Setelah itu bagaimana melalui liku-likunya? Padahal tidak pernah mengalaminya? Ambilah bimbingan wahyu dan Sunnah Rasulullah saw. Taati rambunya. Maka jalan kehidupan menjadi amat terang benderang.
Tak perlu membaca berjilid-jilid ragam buku dari pengarang ahli yang hebat. Tak perlu bergulat dengan pengalaman yang pahit dan lama. Tak perlu berguru dengan beragam ribuan guru yang mumpuni. Cukuplah membuka Al-Qur'an dan hadits. Rangkuman kehidupan masa lalu, masa kini dan masa depan sudah disajikan sempurna dengan sangat sederhana.
Tak perlu ada kebingungan, kegamangan dan kegalauan. Tak ada lagi berpangku tangan dan diam karena ketidakpastian. Sebab hanya butuh keyakinan kepada Allah, lalu membuka lembaran Al-Qur'an dan hadits Rasulullah saw. Seperti itulah agar kegairahan dan langkah kehidupan terus bergerak dengan optimisme.
0 komentar: