Kemudahan yang Ditelantarkan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Andai usianya 60 tahun, berapa usia yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah? Kurangi dengan masa sebelum aqil balig. Kurangi dengan lamanya tidur. Manusia hanya mempertanggungkan sekitar 25 tahun saja. Sebentar bukan?
Dalam 12 bulan, manusia hanya diperintahkan sebulan berpuasa. Dalam sehari, hanya diperintahkan shalat beberapa menit saja. Dalam harta, hanya 2,5 % saja untuk berzakat. Dalam seumur hidup, berhaji hanya sekali itu pun bila mampu. Apakah ada yang menyulitkan?
Boleh makan dan minum dengan ragam apa saja. Namun jangan berlebihan, cari yang halal dan baik. Yang haram bisa dihitung dengan jari. Yang halal tidak terhingga jumlahnya. Rasanya yang halal lebih nikmat, segar dan menyehatkan. Apakah masih terasa berat?
Bila lupa dimaafkan. Bila sakit dan sulit, diberi kemudahan dan keringanan. Bila berdosa seberat langit dan bumi lalu beristighfar dan bertaubat maka diampuni. Dosa besar dapat dihitung dengan jari, itupun masih bisa diampuni. Hanya syirik saja yang tak bisa diampuni. Sangat luas rahmat Allah.
Andai manusia terus bermaksiat, masih ada waktu bertaubat sebelum matahari terbit dari Barat. Masih diberi peluang sebelum nafas berakhir di kerongkongan. Dalam ampunan yang luas, mengapa tak bisa meraih ampunan?
Baru niat saja sudah berpahala. Berniat buruk tapi tidak dilakukan, tidak dianggap berdosa. Bila beramal baik bisa dilipatgandakan kebaikannya hingga tak terhingga. Bila beramal buruk, hanya satu dosa. Peluang yang besar, mengapa tak dimanfaatkan?
Dalam berijtihad, jika benar mendapatkan dua kebaikan. Bila salah, mendapatkan satu kebaikan. Semua jerih payah manusia dihargai walaupun salah. Mengapa dalam luasnya ampunan dan rahmat Allah, masih ada yang ke Neraka? Bukan tidak bisa, tetapi tidak mau. Hanya itu persoalannya.
0 komentar: