Dimana Kejahiliyahannya?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Dimana letak kejahiliyahan itu? Bukankah Firaun memiliki kekuasaan yang kokoh dan wilayah yang luas? Bukankah bisa membangun bangunan tertinggi, ilmu pengetahuan dan kekayaan? Bukankah Ratu Saba memiliki kerajaan yang dengan tata kelola yang baik?
Dimanakah kejahiliyahan itu? Bukankah kaum Saba mampu membangun infrastruktur pertanian yang baik? Membangun kota yang menakjubkan dengan dikelilingi perkebunan dan bendungan yang indah? Bukankah mereka bisa membangun kekuasaannya hingga berabad-abad?
Dimana kejahiliyahnya? Bukankah kaum Aad dan Tsamud mampu membangun bangunan tinggi di tempat yang tinggi? Memahat gunung-gunung menjadi tempat yang indah? Membangun benteng-benteng untuk keamanannya?
Dimana kejahiliyahnya? Saat Rasulullah saw lahir, bukankah bangsa Arab merupakan bangsa Metropolis? Romawi, Yunani, Persia, dan India merupakan kerajaan dengan kekuasaannya yang besar dan luas? Memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju pada jamannya?
Kejahiliyahnya terletak pada sistem keyakinan, sistem sosial kemasyarakatan, sistem peradilan, motivasi politik dan kekuasaan, sistem perekonomian, tujuan kemiliteran, sistem ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem pergaulan antar pribadi dan bangsa.
Ibnu Qayim pernah berkata, "Aku tidak takut dengan dosa, sebab bila bertaubat akan diampuni oleh Allah, yang ditakuti adalah bila sebuah keputusan (sistem) yang digunakan berasal dari pendapat yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw." Inilah sekelumit pemahaman tentang jahiliyah.
Muhammad Qutb pernah berkata, "Pakar Sirah Nabawiyah itu bukan yang sudah menamatkan membaca kisah Rasulullah saw dari awal hingga akhir, tetapi mereka yang berinteraksi kuat bersama Rasulullah saw dengan Sunnah Rasulullah saw dan Al-Qur'an." Jadi jahiliyah itu soal titik tolak, acuan, dan referensi tentang darimana sebuah sistem itu dibangun dan untuk apa infrastruktur sistem itu dibangun.
0 komentar: